KOTA PEKALONGAN – Bendung Gerak Kali Loji menghadapi permasalahan serius terkait biaya operasionalnya. Dalam tiga bulan terakhir, bendung ini menunggak pembayaran listrik hingga berpotensi diputus oleh PLN. Biaya listrik operasionalnya yang mencapai sekitar Rp400 juta per bulan menjadi kendala besar bagi keberlanjutan proyek ini.
Ketua LBH IKADIN Pekalongan sekaligus pemerhati sosial, Yusuf Ahmad, S.H.I., M.H., menyoroti permasalahan ini sebagai sesuatu yang harus segera ditangani.
“Jika operasional Bendung Gerak Kali Loji terhenti karena listrik diputus, maka dampak rob di Kota Pekalongan bisa semakin parah. Sejak awal, proyek ini dibangun dengan harapan bisa mengatasi masalah banjir rob, tetapi hingga kini manfaatnya belum benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Yusuf yang juga eks jurnalis TV One ini, pemerintah Kota Pekalongan harus segera mencari solusi agar bendung ini tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
“Masyarakat tentu berharap proyek ini tidak menjadi beban anggaran tanpa hasil yang nyata. Jika ada kendala dalam operasional, sebaiknya dievaluasi dan dicari solusi yang lebih efektif,” tambahnya.
Sekilas Tentang Bendung Gerak Kali Loji
Bendung Gerak Kali Loji merupakan infrastruktur yang dibangun di atas Sungai Loji untuk mengendalikan aliran air dan mengurangi dampak rob di Kota Pekalongan. Bendung ini berfungsi mengatur debit air yang masuk dari sungai ke sistem drainase kota, sehingga diharapkan dapat mengurangi genangan akibat pasang surut air laut.
Namun, sejak dioperasikan, efektivitasnya masih menjadi perdebatan. Dengan biaya operasional yang sangat tinggi dan manfaat yang belum terasa signifikan, proyek ini kini berada di titik krusial. Jika permasalahan keuangan tidak segera diselesaikan, bukan tidak mungkin Bendung Gerak Kali Loji justru menjadi beban baru bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
Pemerintah Kota Pekalongan diharapkan segera mengambil langkah konkret agar proyek ini benar-benar bisa memberikan manfaat bagi warga, bukan sekadar bangunan yang menghabiskan anggaran tanpa hasil nyata. (jay/jp)
JPNext TV | JabarPublisher.com