CIREBON – Kabar gembira datang dari Desa Cangkuang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Pasca geger hilangnya salah satu warga bernama Zainudin (Mang Udin) selama 6 hari. Korban ditemukan oleh istrinya sendiri saat hendak membuang sampah di pagi hari, di kebun tak jauh dari lokasi rumahnya sendiri, Jumat (24/01/2025).
Keadaan Zainudin atau Mang Udin masih hidup saat pertama kali ditemukan dengan kondisi terkulai lemas di dekat lokasi istrinya membuang sampah.
“Pertama ketemu oleh saya itu di karangan (kebun) saat bubar orang sholat subuh, dan tidak biasanya juga di waktu segitu buang sampah, belum sempat sampah dibuang saya lihat ada yang tergeletak, awalnya saya pikir karung ternyata itu si bapak (suaminya-red). Saya pun spontan berlari memanggil anak saya dan para tetangga untuk meminta bantuan,” cerita istri Mang Udin saat dijumpai tim JP di hari korban ditemukan.
Saat Mang Udin ingin dimintai keterangan, kondisinya masih nampak lelah kemudian istri Mang Udin pun diminta bercerita kronologi apa yang dialami suaminya itu saat menghilang selama 6 hari tersebut.
“Menurut keterangan suami saya saat pertama kali bercerita , dia bilang awalnya sebelum mencari rumput ia makan, lalu tiba-tiba didatangi kakek-kakek yang menitipkan 4 anak kecil, kakek itu bilang ke suami saya, ini titip cucu saya, lalu 4 anak kecil tadi menarik bapak untuk cari rumput ke tengah kebun tebu,” ujarnya.
Ia pun melanjutkan bercerita bahwa selama dia mengikuti 4 anak kecil tersebut si bapak sayup-sayup mendengar banyak suara memanggil namanya tapi dia tidak melihat orang-orang yang memanggilnya itu.
Namun apa pun fenomena yang telah dialami oleh suaminya itu, terpenting adalah Mang Udin sudah diketemukan dengan keadaan hidup.
“Alhamdulillah, yang pertama saya bersyukur karena suami saya bisa kembali dalam keadaan hidup dan sehat wal afiat. Keadaan saat ini masih lemah kecapean karena mungkin selama enam hari belum makan. Kami juga berterima kasih untuk semua pihak yang sudah mendoakan dan membantu selama proses pencarian,” pungkasnya.
Sementara itu, saat Tim JP meminta Mang Udin untuk bercerita, Ia pun ternyata tak keberatan meski badannya masih lunglai. Dengan nada pelan Ia pun berkisah tentang pengalamamnya selama diculik ke dimensi lain.
“Disana serasa 7 jam saja mas (padahal disini sudah hilang 6 hari). Saya dibawa jalan-jalan berkeliling. Yang saya ingat ada di daerah Ajimut lalu diajak lagi naik gerobak, tapi ngebut seperti naik kapal. Di alam sana juga ramai seperti di sini. Tapi perempuamnya sedikit,” jelas Mang Udin.
Ditanya JP apakah rupa mahluk di alam sana sama seperti di alam nyata? Dengan mimik setengah takut Udin kembali bercerita sambil membayangkannya.
“Kalau inget itu saya gak mau lihat, saya ngumpet saja dipojokan,” singkatnya sambil menutupi matanya dengan lengan. Ia pun membenarkan ucapan istrinya bahwa Ia dititipi 4 orang anak kecil. Dua anak memiliki ekor bernama Centaka dan Centiki, sedangkan 2 lainnya tidak memiliki ekor, layaknya anak kecil pada umumnya.
Ia pun mengaku tersadar saat mendengar suara istrinya memanggil-manggil dan di waktu yang sama Ia merasakan badannya basah, terbasuh air Sungai Ciberes. Itulah asal mula Mang Udin ‘dikembalikan’ dari dimensi astral. “Kaki saya terasa dingin kena air dan sayup-sayup terdengar suara istri saya,” ucap Mang Udin penuh syukur.
Sebelumnya telah diberitakan, setelah keluarga korban melaporkan orang hilang ke kepolisian , upaya pencarian dilakukan tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri Kabupaten Cirebon dengan melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai Ciberes dari hilir hingga hulu menggunakan perahu karet. Upaya penyisiran itu dilakukan menimbang lokasi hilangnya Zaenudin berada di dekat sungai Ciberes yang saat itu sedang terjadi banjir dan adanya dugaan ia terseret air sungai.
Tak hanya itu, ritual adat setempat pun sempat dilakukan sebagai alternatif upaya pencarian Zaenudin yang juga diduga hilang dibawa mahluk gaib di lokasi tersebut yang dipercayai masyarakat sebagai tempat angker.
Sementara itu Kuwu desa Cangkuang, Abdul Qodir, saat dimintai keterangan oleh tim JP menyampaikan rasa bahagianya karena korban sudah ditemukan.
“Selaku pemerintahan desa kami merasa bersyukur karena warga kami yang beberapa hari lalu dilaporkan hilang berhasil diketemukan dengan selamat. Kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk terus berupaya melakukan pencarian dengan menyisiri kali Ciberes dari hulu sampai ke daerah hilir di Gebang. Terima kasih untuk semua pihak, tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Cirebon yang sudah maksimal melaksanakan penyisiran area sungai,” tandasnya. (jay/rif)
FULL WAWANCARA DENGAN MANG UDIN KLIK: CERITA MANG UDIN