Home » Cirebon » Angka Pengangguran Cirebon Tinggi, DPRD Harapkan Zona Industri Jadi Solusinya

Angka Pengangguran Cirebon Tinggi, DPRD Harapkan Zona Industri Jadi Solusinya

CIREBON – Angka penganguran di Kabupaten Cirebon khususnya lulusan SMA dinilai cukup tinggi. Untu itu, DPRD Kabupaten Cirebon serius mengatasi masalah tersebut. Demikian disampaikan Aan Setiawan selaku Ketua Komisi IV DPRD Kab Cirebon. Menurutnya, setelah menyelesaikan pendidikan selama 9 tahun (SD-SMA), banyak generasi muda yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan.

“Kendala ekonomi dan kurangnya keahlian yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja menjadi faktor utama yang menyulitkan mereka. Para lulusan SMA adalah salah satu kelompok yang paling terdampak oleh angka pengangguran. Ini adalah masalah yang harus kami tangani dengan serius dan dengan strategi yang komprehensif,” ungkap Aan baru-baru ini.

Meskipun pendidikan SMA berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, DPRD Kabupaten Cirebon tetap berupaya mengatasi masalah ini dengan pendekatan inovatif. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan kurikulum merdeka, yang bertujuan untuk meminimalisasi kesenjangan antara lulusan SMA dengan kebutuhan industri.

Kurikulum ini mengintegrasikan pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja ke dalam program pembelajaran. Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cirebon telah menyelenggarakan job fair yang terbuka tidak hanya bagi lulusan SMK, tetapi juga lulusan SMA.

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan inklusif kepada semua lulusan untuk memasuki dunia kerja,” ucapnya. DPRD Kabupaten Cirebon juga merencanakan pengembangan zona industri untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal, termasuk lulusan SMA.

Kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja akan dilakukan untuk mengundang lebih banyak perusahaan ke daerah tersebut, dengan harapan membuka peluang kerja baru bagi para pemuda. Aan juga mengajak para kepala sekolah untuk berinovasi dengan menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan keterampilan siswa, sehingga mereka siap tidak hanya untuk melanjutkan pendidikan tetapi juga untuk terjun langsung ke dunia kerja.

“Dengan serangkaian upaya terpadu ini, kami berharap dapat mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMA dan memastikan bahwa lebih banyak generasi muda memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara produktif dalam pembangunan masyarakat,” pungkasnya. (adv/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*