CIREBON – Rencana pembangunan Kampus 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Cirebon yang dikenal dengan MI Kauman rupanya akan terealisasi sebentar lagi. Demikian disampaikan Kepala MIN 9 Cirebon Abdul Basit M.Pd.I kepada Jabar Publisher, Senin, 12 Februari 2024, di ruang kerjanya.

Ia menjelaskan, bahwa proposal terkait pembangunan kampus 2 tersebut sudah diajukan sejak 2023 lalu ke Kemenag RI melalui Kemenag Cirebon dan Kanwil Kemenag Jabar dan sudah ada jawaban yang intinya menyatakan bahwa pembangunan Kampus 2 akan direalisasikan pada tahun 2025 mendatang dengan tahap awal berupa pembelian lahan. Sementara untuk keberadaan kampus utama (Kampus 1) masih berada di Desa Gebang Udik, Kec Gebang, Kab Cirebon.

“Kita tengah menunggu pencairan dari Kemenag Pusat, dan setelah cair maka akan kita belanjakan sesuai dengan rencana yang telah diskemakan. Insya Allah, pembangunan awal dimulai tahun 2025 mendatang dengan pembelian lahan terlebih dahulu,” ungkapnya.
“Kami sudah komunikasi dan ada permintaan proposal untuk diperbaiki. Yang pasti untuk pembangunan MIN 9 Cirebon ini sudah masuk pada nomenklatur anggaran. Mohon doanya supaya hajat ini diberikan kelancaran demi kemajuan pendidikan anak-anak kita kelak,” ungkap Pak Basit sapaan akrab Kepsek MIN 9 Cirebon.
Sementara itu, ditanya soal bocoran lokasi Kampus 2 apakah di desa Kalimekar atau Gebang Kulon ia menjawab, sementara ini pilihannya tertuju pada Desa Kalimekar, Kec Gebang, Kab Cirebon.
“Lokasi tepatnya di areal sawah sebelah utara gardu induk PLN Gebang, tapi itu masih tentatif, kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari kemenag,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, MIN 9 Cirebon tengah mengupayakan pengembangan sekolah berupa pembangunan Kampus 2. Pasalnya, kondisi sekolah dengan luas 880 meter persegi itu dianggap kurang representatif untuk KBM dan kegiatan lainnya.
Diwawancarai Tim JP, Jumat 28 Juli 2023, Ia menjelaskan saat ini pihaknya sudah mengajukan pengadaan lahan ke Kementerian RI melalui Kemenag Cirebon dan Kanwil Kemenag Jabar.
“Seiring banyaknya peminat yang mendaftar ke MIN 9 jelas kami memerlukan kondisi lahan dan gedung yang lebih layak. Saat ini di gedung sekolah kami kurang representatif. Kami memerlukan sedikitnya 18 ruang kelas dan juga ruang-ruang lainnya. Sedangkan saat ini hanya tersedia 15 kelas saja. Padahal idealnya adalah masing-masing 3 ruang kelas, untuk kelas 1 – kelas 6,” ungkapnya.

Kepala sekolah berjiwa muda, penuh semangat dan visioner ini menyatakan jika master plan pengembangan sekolah ini sudah terbentuk, maka untuk jangka panjang siapapun yang memimpin MIN 9 Cirebon ke depan akan lebih leluasa.
“Pengajuan dari bawah secara prosedural sudah kami tempuh dan akan kami laksanakan jika sudah ada ACC dari Kementerian terkait pengadaan lahan untuk Kampus 2 MIN 9 Cirebon ini. Semoga ajuan kami ini bisa mendapat restu,” terangnya kala itu. (jay)
aa sit ay lop yu