Home » Cirebon » Pelanggan Indihome Keluhkan Tarif Naik dan Muncul ‘Biaya Siluman’ Saat Bayar

Pelanggan Indihome Keluhkan Tarif Naik dan Muncul ‘Biaya Siluman’ Saat Bayar

TARIF pembayaran indihome dikeluhkan pelanggan karena tiap tahun mengalami kenaikan harga sekitar 10 ribu sampai 15 ribu. Sebagai perusahaan layanan internet terkemuka di Indonesia tentunya sangat disayangkan jika hak konsumen sebagai pengguna layanan tidak diberitahukan secara transparan mengenai rincian kenaikan tarif tersebut.

TAK SINKRON – Foto kiri saat bayar Rp 420.000. Foto ke kanan: pengingat tagihan Rp 399.600.

Keresahan ini dirasakan oleh TK, pelanggan layanan internet Indihome,  berdomisili di wilayah Kec. Gebang, Kab. Cirebon, yang mengeluhkan terkait membengkaknya pembayaran tagihan Indihome.

“Tiap tahun kok pembayaran indihome terus naik, kalau dirinci kenaikannya sekitar 10 sampai 15 ribu rupiah. Saya ingat awal pemasangan indihome di rumah itu harganya 355 ribu sekarang sudah 400 ribuan tiap kali bayar. Pernah juga dihubungi pihak Indihome, saya ditawari  peningkatan optimasi layanan dari 10 mbps ke 20 mbps. Saya tanya apa ada penambahan tarif jika saya naikan mbps-nya? , mereka bilang saat itu tidak ada penambahan biaya atau tarif, pada kenyataannya ada kenaikan tarif yang tidak diberitahukan kepada konsumen,” keluhnya.

Kepada JP ia pun menceritakan perihal adanya biaya ‘siluman’ yang tertera di resi pembayaran sebesar 17 ribu rupiah. “Ini yang aneh lagi kenapa ada tagihan dengan angka 17 ribu masuk dalam resi pembayaran, ini untuk apa saya gak tahu, kalau misalnya denda telat bayar angkanya kok segitu, kan cuma 5% aja kita bayar denda,” tutur Ibu dua anak ini dengan nada kecewa.

Hal serupa dikeluhkan juga oleh HN, seorang wiraswasta yang sehari-harinya menggunakan layanan Indihome untuk pekerjaannya.

“Gak habis pikir, ada tagihan ‘siluman’ dalam nota pembayaran indihome saya. Di situ tertera rincian untuk pembayaran materai, kan aneh karena fisik materainya aja gak dibeli. Mereka cenderung gak transparan dalam merinci untuk apa saja pembayaran itu yang tertera ditagihan 399 ribu-an tapi saya bayar Rp 420 ribu, disitu hanya tertera adm saja Rp 3.000, Rp 17 ribunya untuk apa? Denda-denda itu kalau bisa dihilangkanlah. Toh kalau masyarakat butuh juga pasti bayar. Sangat disayangkan untuk sebuah perusahaan provider dengan jumlah konsumen lebih dari 6 juta ini. Kalau diakumulaiskan biaya semacam ini dikali jutaan pelanggan, pasti sampai miliaran rupiah,” ungkapnya.

Ia berharap justru di era semakin mudahnya teknologi, tarif internet bisa diturunkan atau minimal mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga pembayaran per bulannya tidak terlalu membebani pelanggan terlebih pada situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian ini. (rif)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*