CIREBON – Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) tiba-tiba memberikan pernyataan mengejutkan di depan anggota DPRD, soal angka kemiskinian ekstrem di Di Kabupaten Cirebon yang menduduki nomor satu di Jawa Barat.
Soal angka kemiskinan ekstrem itu disampaikan Ayu dalam rapat paripurna DPRD tentang Akhir Masa Jabatan (AMJ) terkait usulan pemberhentian Bupati Cirebon masa bakti 2019-2023, Selasa (5/12/2023). Ayu secara terang benderang mengakui, dalam masa pemerintahannya bersama Bupati Imron, angka kemiskinan ini masih nomor satu di Jawa Barat.
Ayu menyebutkan, dengan akan berakhirnya masa jabatan bupati tanggal 31 Desember ini maka, PR tersebut diharapkan bisa diselesaikan oleh Pj Bupati. Dia mengakui, Pemkab Cirebon beserta jajarannya sudah berusaha menekan angka tersebut. Namun masih banyak kendala yang belum bisa diselesaikan sehingga angka kemiskinan ekstrim masih tertinggi se Jawa Barat.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua SKPD terkait yang sudah berusaha menekan angka kemiskinan ekstrem di Kab Cirebon,” ucap Ayu. Ia juga menyebutkan, PR Pj Bupati Cirebon lainnya adalah persoalan penanganan masalah stunting. Saat ini, Kab Cirebon berada pada urutan kelima dengan jumlah anak-anak Stunting terbanyak di Jawa Barat.
Ayu mengaku, saat ini ada sekitar 14 ribu anak di Kab Cirebon yang mengalami stunting. Untuk itu, dia mengharapkan program pencegahan stunting bisa dilanjutkan oleh Pj bupati yang baru.
“Masih ada belasan ribu anak yang menderita stunting. Kita sudah coba tekan dengan menjalankan berbagai macam program. Mudah-mudahan Pj bupati yang baru bisa menanggulangi persoalan ini,” akunya.
Ayu menambahkan, insfrastruktur yang ada di Kab Cirebon pencapaiannya belum maksimal. Sangat wajar, ketika masyarakat banyak mengeluhkan tentang masih adanya ruas-ruas jalan yang rusak. Namun banyak pula ruas ruas jalan, jembatan maupun irigasi yang sudah diperbaiki. Tapi dengan keterbatasan anggaran, Ayu menilai tidak mungkin bisa memuaskan banyak pihak. (red)