JAKARTA – Ratusan ribu massa memadati lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk memberikan dukungan dan pembelaan pada hak-hak warga Palestina. Mereka mengenakan pakaian serba putih dan melambai-lambaikan bendera Palestina serta mengenakan ikat kepala atau sorban berlambang bendera Palestina.
“Aksi hari ini adalah aksi aliansi bela Palestina yang merupakan bentuk kebersamaan seluruh elemen bangsa Indonesia yang cinta damai, lintas agama, kelompok dan partai politik,” kata Din Syamsuddin, tokoh Muslim yang menjadi penggagas demonstrasi damai itu, Minggu (05/11/2023).
Hadir di lokasi Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merujuk pada beragam organisasi massa yang hadir dalam acara ini, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Ketua Umum Jajaka Nusantara HK.Damin Sada dan sejumlah universitas perguruan tinggi, pondok pesantren juga yang lainnya.
Ketua Umum Jajaka Nusantara, HK Damin Sada mengatakan, di lapangan Monumen Nasional (Monas) tidak bisa masuk dan sempit karena padatnya ribuan orang yang mendukung dan membela hak-hak warga Palestina.

Damin Sada dalam videonya memberikan semangat nasionalisme dan kebangsaan juga sebagai saudara muslim. Kita melihat wajah-wajah lugu, tetapi pada dasarnya ini adalah orang-orang yang kuat yang ingin bebas dan yang ingin hidup merdeka dimana pun dia berada, tentunya kita sebagai orang muslim juga sebagai manusia harus mendukung kemerdekaan Palestina yang selama berpuluh-puluh tahun dijajah oleh Israel bahkan dijajah terus-menerus dengan tidak berprikemanusiaan.
“Untuk itu, di lokasi terlihat wajah-wajah sederhana yang sebenarnya adalah wajah-wajah yang hatinya kuat. Bukan hanya bisa nyinyir, tetapi tidak pernah berbuat dan yang sebenarnya itu adalah orang yang lemah,” kata dia.
“Mungkin karena memiliki sifat jongos yang terus mau dijajah oleh bangsa lain, terutama di kita bangsa Indonesia bangsa sendiri,” pungkasnya. (red)