BEKASI – Aksi penipuan dengan modus menggunakan foto profil pejabat belakangan ini marak di Kabupaten Bekasi. Pelaku biasanya berpura-pura jadi teman dekat korban dan mengincar uangnya.
Untuk menjalankan aksinya, pelaku diduga mengambil foto profil di akun Facebook milik pejabat Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, lalu dijadikan foto profil WhastAap.
Tidak tanggung-tanggung, pelaku bahkan menggunakan foto profil Ketua Fraksi P-Golkar DPRD Kabupaten Bekasi, dr Asep Surya Atmaja untuk mengincar korban secara acak.
Kejadian ini bukan baru pertama kali, pelaku sudah sering melakukan aksinya dengan menggunakan foto Ketua Fraksi P-Golkar DPRD Kabupaten Bekasi, bahkan pernah juga menggunakan foto anggota DPRD Kabupaten Bekasi fraksi P-Gerindra, Aria Dwi Nugraha beberapa bulan lalu. Salah seorang pejabat yang fotonya digunakan pelaku penipuan, yakni dr Asep Surya Atmaja, Aria Dwi Nugraha, yang saat ini menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi.
Diketahui salah satu tim sukses dr Asep Surya Atmaja, Sofyan, sempat mendapat WhatsApp-an dari pelaku yang memakai foto dr. Asep Surya Atmaja.
“Ada yang mengambil foto Dewan dr Asep untuk dijadikan foto profil WA,” ucap Sofyan, Jumat (03/11/2023).
“Dugaan saya setelah pelaku memasang foto dr Asep mereka mengirim pesan ke korban-korban termaksud saya juga di WA nya, pelaku dengan berbagai modus. Tapi saya curiga bahwa ini bukan dr Asep yang WA saya,” katanya lagi.
Dikatakan Sofyan, dirinya berharap bagi siapapun yang mendapatkan WA dari orang yang menggunakan foto pejabat jangan mudah percaya, apalagi sampai mengirim pesan untuk mentransfer uang dan membeli barang-barang.
“Sebab nomor Dewan Asep cuma satu, kalau ada nomor lain berarti itu bukan nomor dewan Asep. Mohon jangan ditanggapi dan langsung diblokir saja,” tukasnya.
Sementara itu, warga Kabupaten Bekasi, Jaelani mengaku resah dengan maraknya aksi penipuan dengan modus menggunakan foto pejabat tersebut. Ia pun meminta aparat hukum untuk menyelidiki kasus ini, karena sudah meresahkan warga.
“Jika tidak ditindak nanti banyak masyarakat yang jadi korban para pelaku,” pungkas Jaelani. (Jar).