Home » Karawang » Subang » Hamaren Interview 18 Siswa SMKN 2 Subang untuk Bekerja Magang di Perusahaan di Jepang

Hamaren Interview 18 Siswa SMKN 2 Subang untuk Bekerja Magang di Perusahaan di Jepang

SUBANG – Hamaren Education Center melaksanakan interview kepada 18 siswa SMK Negeri 2 Subang, untuk diberangkatkan ke Jepang.

Managing Director PT Handex, Masahide Goto menjelaskan, pihaknya melaksanakan interview untuk rekrutmen dalam program pemagangan untuk bekerja di perusahaan Handex di Jepang.

“Jadi untuk hari ini, kami melaksanakan interview yang kedua setelah 3 bulan lalu merekrut. Angkatan pertama sebanyak 8 siswa untuk jadi pemagang di perusahaan kami. Selain pemagang perusahaan kami di Jepang, juga akan mempekerjakan pekerja berketerampilan khusus SSW atau yang sering dikenal dengan Tokutei Gino. Kami berharap mereka bisa belajar Teknik dan kemampuan soft skillnya di perusahaan kami, Handex,” ujarnya sebelum melaksanakan interview di SMKN 2 Subang, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Selasa (16/05/2023) pagi.

Untuk wilayah kerjasama dan kolaborasi dengan sekolah di pulau Jawa, dirinya mengatakan, di Jawa Barat kita bekerja sama dengan dua SMK, yaitu SMK Negeri 2 Subang dan SMK NU Kaplongan di Indramayu.

“Itu untuk di Jawa Barat, kalau di Jawa Tengah kita bekerjasama dengan SMK Wisudha Karya Kudus, kemudian Jawa Timur kita bekerjasama dengan SMK Mitra Sehat, dan yang di luar pulau Jawa, yaitu di Bali untuk perhotelan,” jelasnya.

Selain itu, Goto mengatakan, untuk sementara karena kita lingkupnya masih sekitar Jawa dan Bali saja, karena jauh ke pulau-pulau lain di indonesia kita masih belum mampu untuk men-supply SDM-SDM kita untuk guru maupun staff-staff.

“Salah satu yang menjadi dasar kami memilih adalah Indonesia ini orang-orangnya suka dengan Jepang, kemudian Indonesia adalah bagian dari pada negara-negara yang masih berkembang dan kelak akan menjadi negara maju untuk itu kami, Handex, itu mengambil pekerja-pekerja muda dari Indonesia, Bangladesh, Uzbekistan, dan dari Vietram,” kata Goto.

Jadi sebenarnya, pengambilan pemagang dari Indonesia itu ada kaitannya dengan investasi perusahaan Jepang ke Indonesia. Selain itu, ada kondisi daripada pekerja-pekerja angkatan kerja di Jepang yang semakin menurun dari tahun ke tahun, dimana kekurangan pekerja di Jepang di tahun 2040 diperkirakan mencapai 6.740.000 angkatan kerja. Ini adalah dampak dari penurunan angka kelahiran yang drastis turunnya dan sulit dikendalikan oleh pemerintah Jepang.

“Jadi, harapan kami Indonesia-Jepang menjadi partner yang semakin erat. Selain itu kami Hands Holding bersama dengan pekerja Indonesia itu bisa menjadi partner yang erat, sehingga kami akan terus melakukan rekrutmen orang-orang Indonesia, pemuda-pemuda Indonesia,” ucapnya.

“Selain itu, dalam perekrutan siswa ke Jepang atau secara umum, tidak ada batasan kepada anak-anak milenial saja, siapapun yang sudah berumur pun yang mempunyai keinginan yang kuat untuk bekerja di Jepang dan bergabung dengan kami, kami akan mempertimbangkan untuk merekrut,” tutup Goto.

Sementara itu, Director of Subang Japanese Language Center (SJLC) bagian dari Hamaren Group, M Abas Ridwan menambahkan, dalam rangka penerimaan calon pemagang Indonesia, khususnya dari Subang untuk bekerja dan magang di perusahaan di Jepang, untuk kali ini adalah perusahaan Handex, interview ini rutin dilakukan setiap Minggu melalui online dari berbagai perusahaan dan berbagai jenis pekerjaan.

“Sampai saat ini kami sudah berhasil mematchingkan siswa kami dengan berbagai perusahaan di Jepang lebih dari 500 siswa. Kami berharap bisa melatih lebih banyak lagi pemuda-pemudi Subang agar sampai akhir tahun nanti kami bisa mematchingkan 1.000 siswa kami untuk magang ke Jepang,” ujar bagi pria yang yang pernah mengabdi di KBRI Tokyo 16 tahun dan terakhir menjadi Wakil Duta Besar Indonesia di KBRI Tokyo ini.

Menurutnya, program ini sangat baik, karena menunjang program pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan mengisi lowongan kerja di luar negeri. Karena di samping bekerja, di Jepang itu sangat ketat disiplinnya, budayanya sangat tinggi, sopan santunnya juga sangat baik sekali.

“Jadi, di samping bekerja juga mereka akan belajar banyak hal di Jepang,” pungkasnya. (Jar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*