CIREBON – SMP Negeri 1 Babakan menyelenggarakan Kegiatan studi blok atau yang kini dikenal dengan Study P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), Sabtu (5/11/2022). Kegiatan ini diikuti oleh 341 siswa-siswi kelas VII dengan didampingi panitia, wali kelas dan guru pendamping.

Pada kegiatan studi P5 ini, para siswa diajak mengunjungi sejumlah tempat di Cirebon dan Kab Kuningan antara lain Keraton Kasepuhan Cirebon, Batik Trusmi, Masjid Agung Sumber, Gedung Perundingan Linggarjati dan Kolam Renang Zamzam Pool.
Kepala Sekolah SMPN 1 Babakan, Nurwahid S.Pd dalam wawancara khusus dengan Jabar Publisher di Gedung Perundingan Linggarjati mengungkapkan bahwa kegiatan studi P5 ini dilakukan sesuai implementasi dari kurikulum terbaru yakni Kurikulum Merdeka Belajar.
“Kegiatan Stadi Blok P5 ini salah satu temanya tentang kearifan lokal yang mencakup budaya dan sejarah. Aplikasinya yakni anak anak dapat belajar di luar sekolah atau di luar kelas dengan mengamati di tempat-tempat yang dikunjungi dan juga mempraktekannya langsung seperti halnya membatik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, metode belajar di luar kelas dinilai dapat memberikan pemahaman kepada siswa dengan lebih efektif dan mendetil. Sejatinya pola pembelajaran semacam ini sudah dilakukan sejak lama, namun saat itu regulasinya masih kaku dan kini tengah dalam fase transisi untuk disempurnakan oleh pemerintah.
Pihaknya juga menyambut baik dukungan para wali murid juga komite sekolah yang mendukung penuh terselenggaranya kegiatan Study P5 ini. Terbukti dengan tingkat partisipasi keikutsertaan siswa yang mencapai 99%. Adapun kesuksesan acara ini jelas tidak lepas dari peran para guru SMPN 1 Babakan dan panitia yang sudah bekerja keras sehingga semua rangkaian kegiatan dapat terselenggara dengan baik.
Disisi lain, pihak sekolah juga terus menempa para guru tentang pemahaman tentang kurikulum merdeka belajar yang kini tengah diujicobakan. Mengingat penerapan kurikulum yang berlaku secara nasional ini dilakukan secara bertahap.
“Jelas efektifitas capaiannya tergantung dari kemampuan dan kemauan dari para guru itu sendiri. Karena untuk memahami kurikulum merdeka belajar ini membutuhkan waktu dan pikiran,” ulasnya.
Kepala sekolah juga menyampaikan akan terus menghadirkan gebrakan-gebrakan dan inovasi dalam melaksanakan tugasnya, khususnya dalam program penerapan kurikulum merdeka belajar ini.

Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Studi P5 SMPN 1 Babakan Endang Sri Heryana mengatakan, selain memperkenalkan kearifan lokal tentang sejarah dan budaya, pada study P5 ini juga dilakukan implementasi tentang “Bangunlah jiwa raga” pada siswa-siswi Spensaba.
“Implementasi dari tema bangunlah jiwa raga ini diharapkan anak mendapatkan kesehatan fisik dan mental. Jadi bukan pengenalan budaya dan sejarah saja, pada study P5 ini mereka juga bisa refreshing. Untuk itu kita memilih kolam renang Zam-Zam Pool Kuningan sebagai lokasi terakhir dari studi P5 ini. Harapannya, saat belajar nanti, anak anak bisa lebih semangat lagi,” ulasnya.
Bu Encan begitu Ia akrab disapa juga menjelaskan, selama kegiatan Study P5, anak anak dibekali dengan lembar kerja yang nantinya akan menjadi indikator penilaian pada mapel tertentu.
“Penilaian secara online melalui link yang bisa diakses pada handphone siswa. Ada juga lembar kerja fisik sebagai bukti bahwa anak anak benar-benar mengikuti kegiatan tersebut sekaligus sebagai arsip sekolah manakala nanti diperlukan,” pungkasnya. (jay/adi/adv)