BEKASI – Satu keluarga di Kampung Bancongcop Desa Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, hidup di sebuah rumah yang nyaris roboh. Mereka mengaku cemas karena sewaktu-waktu bangunan tersebut bisa ambruk sehingga membahayakan keselamatan.
Penghuni rumah ini adalah Imil (68) dan 3 orang lainnya termasuk bayi berumur 3 bulan.
Imil mengaku, mendiami rumah ini sejak puluhan tahun lalu bersama anak-anaknya. Selama mendiami rumah tersebut, mereka hidup dalam kecemasan. Kondisi rumah yang sudah rapuh ini bisa sewaktu waktu ambruk dan menimbun para penghuninya.
Bangunan ini sudah puluhan tahun lebih tidak pernah direhab. Pada bagian dinding ruang tamu sudah rapuh sehingga kondisi rumah bisa terlihat dengan jelas dari luar. Demikian pula dinding muka rumah sudah terlihat miring. Sementara di atap rumah bagian gentengnya sudah berjatuhan, juga terlihat dari luar bagian yang sudah tidak tertutup genteng.
“Tembok-tembok lain pada retak-retak dan miring. Kalau hujan juga bocor dimana-mana,” ujar Imil saat ditemui di rumahnya, Selasa (01/11/2022) sore.
Saat musim hujan datang, keluarga Imil ini makin was-was. Bila hujan deras dan disertai tiupan angin, mereka memilih keluar rumah karena takut bangunannya ambruk.
“Kalau hujan, ya kami milih keluar rumah dari pada nanti rumahnya ambruk lagian di sini ada orok. Biasanya numpang berteduh di teras tetangga,” kata Imil menambahkan.
Di kalangan tetangga dekat, keluarga ini dikenal tidak mampu secara ekonomi. Meski tergolong miskin, mereka tidak tersentuh bantuan dari pemerintah. Sejauh ini, sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada desa dan kecamatan tidak pernah diterima. Demikian pula saat pemerintah menyalurkan bantuan sembako, BLT atau sejenisnya ke setiap keluarga miskin, Imil mengaku sama sekali tidak menerimanya. (Jar)