BEKASI – Untuk yang kesekian kalinya, masih ada beberapa orang yang layak menerima bantuan tapi tidak menerima bantuan sama sekali. Hal ini dirasakan oleh seorang kakek yang sudah dua tahun lebih tinggal di gubuk samping bekas kandang ayam.
Kakek yang berusia 60 tahun bernama Saka. Sejak 2 tahun silam, kakek ini menempati gubuk yang berukuran 1,5×3 meter di RT 03/02 Jalan Raya Pebayuran, Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.
Meski kondisinya sangat memprihatinkan, kakek yang hidupnya sebatangkara ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Bahkan, sejak pandemi Corona ini, Saka juga belum pernah mendapatkan bantuan uang tunai maupun sembako.
Untuk bertahan hidup, dirinya mengandalkan pemberian bantuan dari tetangga.
“Dia belum pernah mendapatkan bantuan sejak pandemi. Sehari-harinya hanya diberi makanan oleh saya,” tutur Nurhayati, tetangga Saja saat ditemui di kediamannya, Kamis (27/10/2022) siang.
Gubuknya Saka berdiri di atas tanah milik tetangganya. Lokasinya di sebelah di Desa Karang Mekar. Di sebelah gubuk itu juga ada bekas kandang ayam. Sementara di dalam gubuk hanya ada kasur dan kain.
”Saya tinggal sendirian, karena istri sudah meninggal lama. Saya ingin tempat tinggal layak agar tidak kehujanan juga kedinginan,” ujar Abah Saka.
Sejauh ini, Abah Saka mengaku belum pernah didata atau didatangi oleh petugas. Dia juga tidak tahu apakah pemerintah akan memberikan bantuan sosial untuknya.
Tetangga Abah Saka, Nurhayati membenarkan, jika Abah Saka belum pernah mendapatkan bantuan apapun, baik dari Pemerintah Pusat, Pemkab Bekasi, maupun pemerintah desa setempat. Sementara itu, banyak warga yang mampu mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Hanya Pak Camat yang baru ke sini, itupun baru dua kali,” bebernya.
”Kalau makan dari tetangga. Status rumahnya juga milik tetangga. Gubuk itu juga dibangun atas inisiatif tetangga. Kami berharap dapat bantuan, sehingga jadi sejahtera dan tidak sengsara,” pungkasnya. (Jar)