Home » Bekasi » Pemancangan SPAM, Bupati Bekasi Berikan Apresiasi Serta Bahas Problem dan Solusi Air Bersih

Pemancangan SPAM, Bupati Bekasi Berikan Apresiasi Serta Bahas Problem dan Solusi Air Bersih

BEKASI – PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, pemancangan pertama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dirasa sangat penting. Pasalnya, cakupan air bersih PDAM baru mencapai sekitar 40 persen di Kabupaten Bekasi.

“Saya pikir karena Bekasi ini daerah yang sangat maju dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, tentunya layanan air bersih tidak masalah,” ucap Dani Ramdan di lokasi Pemancangan Pertama SPAM di Desa Karang Sambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Rabu (22/06/2022).

“Layanan sampah juga sama mungkin di angka segitu. Sampah yang bisa diangkut ke TPA, sisanya diolah sendiri,” tambahnya.

Nah ini tapi kalau 40 persen, lanjut Dani, air bersihnya atau air minumnya yang dilayani PDAM sisanya nyari sendiri. Bahkan, sempat viral masyarakat yang mengkonsumsi air sungai yang sudah hitam di Kabupaten Bekasi.

“Sudah 70 tahun lebih Indonesia merdeka, tapi masih ada masyarakat yang memanfaatkan air kali yang kotor untuk keperluan sehari-hari,” tuturnya.

Jadi, kondisi ini sungguh memprihatinkan. Dan kita sudah berkomunikasi dengan PDAM, ternyata memang berbagai problem masih dihadapi yang paling utama tentu adalah kapasitas dari PDAM untuk bisa membangun berinvestasi, membangun PAM dan jaringannya.

Di samping itu, air baku juga menjadi rebutan dengan pertanian, juga jumlah penduduknya bertambah. Jadi, kalau pertumbuhan layanan PDAM nya tidak seiring dengan jumlah penduduk yang terus bertambah karena kegiatan industrinya semakin besar, mungkin angka 40 persen itu malah turun.

“Karena pertumbuhan penduduk terus nambah, kapasitas pelayanan tidak bertambah atau nambahnya sedikit. Jadi, udah mah punya PR harus mencapai 60 persen, yang tambahan penduduk tiap tahunnya juga jadi PR,” imbuh Dani.

Menurutnya, kapasitas layanan PDAM rendah terkendala modal. Ternyata penyertaan modal dari Kabupaten juga tidak sesuai dengan kebutuhan. Padahal, air bersih ini adalah kebutuhan utama masyarakat, hak dasar bagi masyarakat untuk dapat hidup layak.

Akibatnya apabila kebutuhan air bersih tidak terpenuhi, stuntingnya tinggi dan menjadi sebuah ironi di kawasan yang maju, dan dampaknya anak-anak pertumbuhannya tidak normal karena mengkonsumsi air yang tidak bersih.

Tidak hanya itu, tambah Dani, tentu dari tingkat kesehatan masyarakat Bekasi juga akan bermasalah. Usia produktifnya akan berkurang.

“Kalau orang sehat itu di usia 60 masih bisa bekerja. Tapi konsumsi air bersihnya tidak sehat, mungkin di usia 30 sudah mulai sakit-sakitan, ginjalnya rusak, organ tubuh lainnya juga rusak, karena air yang tercemar tapi dikonsumsi terus,” katanya.

Solusinya, harus adanya kerjasama antara PDAM dengan pihak ketiga untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui investasi SPAM dan jaringan ke masyarakat.

“Saya lebih memilih hadir di sini, karena membangun SPAM bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang melibatkan kerjasama antara PT PP Tirta Tanah Merah dengan PDAM Tirta Bhagasasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat,” pungkasnya. (Jar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*