BANDUNG – Inspiratif! Itulah satu kata yang mungkin paling mewakili gadis belia bernama Siti Yumna Shiba (17 tahun). Meski usianya masih sangat muda, namun Ia mempu menginspirasi anak muda se-Indonesia untuk tak menyia-nyiakan potensi yang ada di dalam dirinya, terutama dalam bidang fashion. Bakat itu semakin terarah kala Yumna begitu Ia akrab disapa, lebih memilih sekolah fashion ketimbang sekolah formal setelah lulus SMP.
Dijalani dengan kesungguhan dan ketekunan belajar sehingga saat ini dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan di Islamic Fashion Institute (IFI) Bandung.
Sehingga, tak berlebihan rasanya jika sosok muda, berkarakter dan memiliki tekad yang kuat dalam menggapai cita-citanya menjadi seorang desainer jempolan. Yumna menunjukkan hal itu lewat karya koleksi busana terbarunya yang ditampilkan dalam Graduation Batch 10 Fashion Show atau Haflatu at Takhorruj, Islamic Fashion Institute (IFI), Kamis (31/3/2022).
Pada Fashion Show di hari wisudanya, Yumna menyuguhkan busana muslim bagi bikers perempuan berhijab. Dengan sentuhan gaya maskulin, dipadu dengan motif batik, tetap tampil sesuai syar’i dan nyaman dipakai saat berkendara. Dirinya memilih konsep bikers muslimah yang ditampilkan dalam fashion show di hari kelulusannya, terinspirasi dari sang Ayah, yang kebetulan adalah seorang bikers.
Yumna Shiba merupakan lulusan siswa termuda di IFI Bandung, namun totalitas dalam mengkreasikan konsep sebuah karya busana muslimah. Hal itu disampaikan Dosen Pembimbing nya, Dede Ananta yang menyebut untuk mengaplikasikan koleksi terbarunya, Yumna melewati belasan kali revisi dan eksplorasi. “Yumna ini semangatnya luar biasa. Ketika diharuskan untuk revisi, minggu depan sudah jadi,” ungkapnya. “Dan alhamdulillah hasilnya jauh lebih baik dan di luar bayangan kita sih,” puji dosen pembimbingnya.
Selama menempuh pendidikan, salah satu Founder IFI, Irna Mutiara menilai bakat dan keseriusan yang dimiliki Yumna jelas akan membawanya pada kesuksesan sebagai seorang desainer. Menurut Irna, untuk menjadi seorang desainer harus memiliki kemampuan untuk berbeda. Berani berjuang untuk menghasilkan karya berbeda dari yang lain, itu bisa menjadi sebuah potensi. “Saya melihat potensi Yumna, pertama dari usia. Usia muda tapi mampu. Ada juga usia muda tapi berleha-leha. Tapi dia muda dan mau berjuang, konsep (busana) yang dia buat juga sudah benar,” kata Irna. “Mulai dari tema, cara mempresentasikan konsepnya, sampai ke penampilannya juga perfect, karena semua unsur-unsurnya terpenuhi. Jadi kalau membuat suguhan atau tontonan ini benar-benar asyik,” puji Irna.
Setelah selesai menempuh pendidikan di IFI, rencana terdekat Yumna saat ini ingin memperdalam ilmu menjahit dan meneruskan pendidikan formal lewat home schooling serta kursus di bidang public speaking. Belia yang mengaku sebagai pengagum desainer muslim Dian Pelangi ini, memutuskan sekolah busana muslim di IFI, murni atas pilihannya diri sendiri.
Sementara itu, Artis Ferry Maryadi yang dikenal doyan dengan dunia otomotif khususnya pada motor juga ikut mengapresiasi karya terbaru dari Yumna. Ferry mengatakan meskipun berhijab, biker wanita tetap ingin terlihat modis. Dengan inovasi dari Yumna, wanita berhijab bisa tetap stylish saat mengendarai motor.
“Banyak biker perempuan pakai jaket ketat di badan, menurut saya kurang bagus. Tapi inovasi baru dari Yumna, membuat perempuan berhijab tetap bisa naik motor dengan busana Islami, sopan dan simple,” ungkap Ferry.
Nah, yang tak kalah penting, karier Yumda Shiba juga didukung penuh oleh keluarga, khususnya dari sang ibu yakni Laksmi Alimatun. Sang bunda mengaku awalnya kaget dengan keinginan anaknya yang memilih sekolah busana ketimbang sekolah reguler.
Bahkan sebagai orang tua, dirinya sudah menawarkan sang anak menempuh pendidikan reguler melalui home schooling, namun ditolak. “Kamu mau gak home schooling?, dia lantang mengatakan, nggak, nggak, aku mau fokus di sini. Saya yang deg-deg-an,” ungkap sang Ibu. “Tapi dia pede, aku bisa-aku bisa. Didampingi dulu awalnya, oh gini lah dunia kuliah, karena di IFI itu kan kayak kuliah,” ujar Laksmi.
Pribadi Yumna di mata sang ibu, adalah sosok yang ramah, pemalu, pendiam dan bisa dekat dengan orang lain setelah mengenal. mereka lebih jauh“. Lebih banyak berkarya dari pada banyak ngomongnya. Dari kecil dia senang menggambar, jadi ketika dia memutuskan mau sekolah di sini (IFI), malah orangtuanya yang deg-deg an,” imbuh Laksmi. “Tapi rupa nya, Allah memberikan saya anak yang alhamdulillah soleha dan mudah-mudahan dia selalu istiqomah,” haarap sang bunda.
Memilih sekolah di bidang busana atau desainer busana bukanlah pendidikan yang dikatakan murah secara finansial bagi sebagian orang. Namun sang Ibu mengungkapkan, ini semua kemudahan dari Allah dari apa yang dilakukan Yumna. Baik keseriusan usaha dan doa yang dipanjatkannya. Di mata sang Ibu, selain kegigihan yang dilakukan, Yumna juga anak yang rajin beribadah dan mengaji. “Itu dia yang aneh, mungkin karena orangtua yang tahu, kalo dia itu (sholat) dhuhanya rajin, ngajinya rajin, suka menghafalkan Al-qur’an juga,” terang Laksmi.
Di akhir wawancara dengan sejumlah awak media, Laksmi berharap karya-karya yang digagas putrinya ini bisa terus berkembang dan makin dikenal khalayak. “Kalau bagi saya, mungkin karena doanya dia, karena rajin nya dia. Jadi alhamdulillah, tiba-tiba ada saja rejekinya. Mudah-mudahan anak saya istiqomah, karya-karya nya juga tambah berkembang, tambah sukses dan makin mandiri. Di dunia fashion dia cocok, dan dia bisa membuktikan pilihannya tersebut adalah keputusan yang tepat,” pungkas sang Ibunda Yumna. (jay/jp)