BEKASI – Camat Sukatani Imam Faturochman, ST, M.Si, KP, menghimbau masyarakat agar bersiap dan melakukan antisipasi dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. Hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, hingga puting beliung. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2021 Sukatani, yang berlangsung di halaman kantor kecamatan, Sabtu (20/11/2021).
“Semua stakeholder dan unsur-unsur relawan atau komunitas kita siagakan dalam rangka penanggulangan bencana di wilayah Kecamatan Sukatani dan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi sebab BMKG memprediksi puncaknya terjadi pada Desember 2021 hingga Februari 2022,” ungkapnya dalam kesempatan itu.

Dirinya berharap masyarakat dapat lebih siap, siaga, dan andal dalam memiliki pengetahuan yang memadai dalam menghadapi bencana, yang sewaktu-waktu dapat terjadi, serta masyarakat dapat memitigasi titik evakuasi dan perlindungan yang dinilai paling aman dan meminimalisir terjadinya korban. Selain itu, masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan, serta terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana, menuju Indonesia tangguh bencana.
“Bencana hidrometeorologi sangat ditentukan dari kondisi cuaca, apalagi saat ini Indonesia memasuki musim hujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Januari-Februari tahun depan. Ditambah juga dengan fenomena La Nina yang saat ini aktif di Samudera Pasifik,” jelasnya.
Imam juga menjelaskan, sedikit yang berpikir, kenapa dan apa yang menyebabkan terjadinya banjir? Sebagian berpendapat bahwa banjir adalah fenomena alam, ia datang dan pergi berdasarkan unsur alam semesta, banjir datang ketika musim penghujan, memang tidak salah, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku beberapa masyarakat ini yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tersebut seperti membuang sampah sembarangan, membangun bangunan di pinggiran kali, dan lain sebagainya.
“Oleh sebab itu, mari pertahankan dan senantiasa tingkatkan partisipasi berbagai komponen yang ada, sebab pada hakikatnya bencana secara proporsional adalah bersama untuk kemanusiaan. Kolaborasi pentahelix harmonis antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, Relawan dan insan pers akan menguatkan tercapainya tujuan sebagai Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan Indonesia yang tangguh bencana,” tambahnya.
Tak lupa Imam juga berpesan, untuk tetap patuhi dan terapkan protokol kesehatan, dimanapun dan kapanpun. Karena setiap individu dan masyarakat seluruhnya adalah garda terdepan dalam upaya penanganan penyebaran Covid-19.
“Tetap kenakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Hindari Kerumunan. Sehat selalu dan tetap semangat,” tandasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas,Kepala SMAN 1 dan 2 Sukatani, Kepala Kwaran, Kepala Desa se-Kecamatan Sukatani, Ketua BPD se-Kecamatan Sukatani, Ketua Karang Taruna Kec. Sukatani, Ketua GP Ansor Kec. Sukatani, Ketua KNPI Kec. Sukatani, Ketua ORARI Kec. Sukatani dan Ketua Tagana Kec. Sukatani. (Red)