KOTA BANJAR – Kebakaran merupakan insiden yang kerap kali merepotkan banyak pihak, lebih parah lagi jika insiden tersebut sampai menelan korban jiwa seperti yang terjadi di Lapas Kelas I Tangerang belum lama ini. Untuk itu perlu upaya khusus baik pencegahan (preventif) juga penanggulangannya, salah satunya melalui kegiatan simulasi yang dilakukan Lapas Kelas IIB Banjar, Sabtu (11/09/21) malam.
Agenda simulasi ini dipimpin langsung Kepala Lapas Kelas IIB Banjar, Mohamad Maolana dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, petugas lapas, juga perwakilan warga binaan. Simulasi tersebut juga dipantau langsung Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana beserta jajaran. Tampak hadir pula Forkopimda Kota Banjar antara lain Kapolres Kota Banjar AKBP Ardiyaningsih, Perwakilan Kejaksaan Kota Banjar, Danramil Langensari Agung Subarkah, pewarta dari berbagai media lokal dan nasional.
Simulasi dilakukan dengan pengarahan dan praktik dari BPBD tentang bagaimana cara pemadaman api dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan secara manual dengan menggunakan karung goni basah. Tujuannya agar petugas saat terjadi bencana kebakaran tidak panik dan dapat memadamkan api dengan tepat dan cepat, sehingga meminimalisir jatuhnya korban. Di samping itu evakuasi warga binaan adalah yang utama, apalagi untuk sel-sel yang terkunci khusus, petugas harus dengan sigap membuka cepat sel-sel tersebut.
“Sebelum semua warga binaan keluar (dievakuasi), petugas jangan ada yang meninggalkan TKP,” ujar Kalapas dalam pengarahan simulasi. Dari pantauan, dalam simulasi yang terkesan seperti kejadian nyata ini, Petugas dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengevakuasi masing-masing blok yang menjadi tanggungjawabnya.
Kegiatan ini sebagai langkah preventif dan antisipatif berkaitan dengan tragedi kebakaran Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9/2021) lalu yang menelan 44 korban jiwa. Usai simulasi, Kalapas kembali menegaskan pihaknya sangat memprioritaskan keselamatan jiwa para warga binaan.
“Musibah (kebakaran) bisa diantisipasi, (tujuannya) yang pertama penyelamatan jiwa, yang kedua penyelamatan jiwa, dan yang ketiga penyelamatan jiwa,” tutup Kalapas Kelas IIB Kota Banjar. (aan)