PEKAN pertama Maret 2021, General Maya baru saja merilis album perdananya bertajuk “Merdeka Tanpa Syarat”. Acara syukuran peluncuran album ini pun diselenggarakan di Ponpes Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, yang disiarkan secara streaming di chanel youtube resmi General Maya dan mendapat respon yang baik dari ribuan views.
General Maya sendiri merupakan proyek musik baru dari Pay, Indra Q, Bongky Marcel, yang kiprahnya di belantika musik Indonesia tentu bukan barang baru lagi.
Mereka pernah terbentuk di Slank dan BIP, band yang membesarkan nama mereka dengan mencetak banyak hits. Dalam proyek ini, mereka menggandeng beberapa musisi kenamaan untuk mengisi vokal pada beberapa lagu di album imi. Ada Roy Jeconiah (jecovox, ex-Boomerang), David Bayu (Naif), dan Rudhjack (Modern Genk) yang tentunya menjadikan album ini lebih padat akan ‘nutrisi’ bagi telinga penikmat musik tanah air.
Proses produksi ini sendiri didukung oleh produsen rokok herbal atau rokok obat Sehat Tentrem sebagai sponsor tunggal. Dengan menyulap ruang pondok pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang, sebagai tempat karantina produksi. Pembuatan album ini sedikitnya memakan waktu hingga dua pekan penggarapan pada Februari 2021 lalu.
Di album yang bertajuk ‘Merdeka Tanpa Syarat’ ini, General Maya mencoba mengangkat pesan-pesan kebangsaan, nasionalisme, kritik sosial, hingga nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal yang dikemas begitu elegan.
Penulis pertama kali mendengarkan album yang berisi 10 lagu ini seperti diajak bernostalgia ke masa kejayaan musik Indonesia. Setiap lagu yang mengisi album ini seperti mewakili genre musik di era-era keemasan kaset pita. Dengar saja lagu berjudul “Gemah Ripah Loh Jinawi”, “General Maya”, “Slow Lah Genk”, ini seperti mewakili musik-musik era 80-an. Lalu ada lagu “Pancasila Sudah Final”, “Jujur Pangkal Bahagia”, kita seperti kembali pada era 90-an, masa transisi glam rock, menuju alternatif rock. Ada juga lagu “Kartel Akhir Jaman”, ini juga seperti mewakili musik era milenium, di mana Hip metal/ Nu metal tengah jadi trend band rock saat itu.
Di tangan ‘Jendral’ Pay, Indra Q, dan Bongky, album General Maya ini menjadi terasa berbeda dibanding garapan-garapan mereka sebelumnya seperti di BIP atau proyek solo mereka lainnya. Nuansa musik di album General Maya seperti mengajak kita menjelajahi perjalanan musik dari masa ke masa dengan penyesuaian sound audio kekinian, sehingga lagu-lagu di album ini masih relevan didengar oleh penikmat musik genre apa pun, masa keemasan maupun kekinian.
FENOMENA UNIK COVER LAGU GENERAL MAYA
Pasca syukuran peluncuran secara streaming awal Maret 2021, laman resmi General Maya membuka pre-order penjualan album fisik dengan periode pengiriman paling cepat dua pekan setelah pemesanan. Dari pantauan penulis melalui timeline media sosial, pekan ketiga bulan maret 2021, paket banded album “Merdeka Tanpa Syarat” General Maya sudah sampai di tangan pemesan. Itu terpantau dari unggahan foto di facebook, instagram, dan story Whatsapp netizen pemesan album. Bahkan beberapa diantaranya membuat konten unboxing album di chanel youtube mereka.
Cover Gemah Ripah – General Maya Versi Bipers, Klik: >>> Gemah Ripah
Pada pekan terakhir bulan Maret 2021, chanel youtube JPNext TV mengunggah konten lagu cover General Maya berjudul “Gemah Ripah Loh Jinawi”, langsung mendapat sambutan baik dari netizen. Pasalnya, baru 3 hari video cover lagu tersebut diunggah sudah memperoleh sedikitnya 15 ribu views, dan beragam opini di kolom komentar.
Umumnya, lagu atau audio si artis pembuat karya di platform youtube sudah mengunggah konten asli berupa audio maupun video yang terdaftar hak intelektualnya.
Dalam hal ini lagu-lagu karya General Maya yang baru saja rilis dan masih dalam proses pendistribusian , sudah dicover oleh fans dan diunggah di youtube sebelum chanel resmi General Maya itu merilis videoklip atau audio asli milik mereka. Tentunya ini jadi kasus yang unik, dimana belakangan ini kebijakan dari platform berbasis audio visual sekelas youtube cukup ketat dalam perihal hak intelektual bagi musisi/artis.
Selang tiga hari setelah cover lagu “Gemah Ripah Loh Jinawi”, chanel JPNext TV kembali mengunggah cover lagu milik General Maya bertajuk “Slow Lah Genk” dan ditonton lebih dari 7.000 views. Fenomena ini langsung direspon pemilik chanel youtube lainnya dengan ikutan mengunggah cover lagu-lagu General Maya. Lucunya, banyak pengunggah konten cover lagu General Maya, mencomot audio dari konten chanel JPNext TV yang sudah ada. Tidak menggunakan rekaman kreasi pribadi mereka sendiri. Lucunya lagi, ada youtuber yang menamai cover tersebut seolah cover itu adalah lagu aslinya.
Melihat menjamurnya lagu cover dari JPNext TV yang dicomot untuk diunggah kembali, Hasan Jay selaku pengunggah konten dan pemain musik di konten tersebut pun angkat bicara.
“Sebenernya silahkan saja, hanya secara etika dan moril, mereka kan bisa ijin dulu sebelum mencomot audio cover-an dari kita. Sederhananya, ada itikad dari youtuber yang mengambil audio kita untuk diposting di channel mereka, baik melalui tulisan di kolom komentar atau chat pribadi. Dan jangan lupa sebut sumbernya dari mana, biar berkah hehe,” papar Keyboardist SP Band ini.
Sementara pendapat lain dilayangkan oleh Adi Ruswa yang menanggapi keunikan atas fenomena ini. “Kasus ini yang mungkin baru ada, biasanya yang mencover itu membawakan kembali lagu dari artis yang sudah mengunggah video atau audio resminya. Ini kan uniknya si artis belum mengunggah konten resminya tapi covernya sudah banyak dimuat di youtube,” timpal Adi sound engineer di dua lagu cover tersebut.
Ia tak lupa menambahkan saran khusus untuk General Maya, agar ke depannya tidak blunder. “Mungkin ke depan mereka harus lebih protektif, menempuh legalitas hak cipta melalui label yang mereka tunjuk supaya kejadian seperti ini tidak merugikan hak intelektual mereka. Karena dikhawatirkan ada tangan jahil yang meng-upload karya General Maya secara utuh tanpa izin. Atau mungkin ada rencana lain dari General Maya atau pihak ST terkait strategi promo album tersebut, kita juga gak tahu juga yah,” jelas Ucok sapaan akrabnya.
Sedangkan Allan sang vokalis SP Band yang suaranya cukup banyak dicomot oleh para youtuber menambahkan, bahwa unggahan Ia dan rekannya di YouTube sebagai bukti apresiasi atas karya-karya yang ditelurkan Genderal Maya.
“Lebih ke apresiasi saja sih, dan hobi kita juga kan main musik. Terlebih bang Pay kabarnya juga sudah mempersilahkan bagi siapapun yang ingin mengcover lagu-lagu General Maya. Mungkin momment-nya itu kita lebih dulu nangkep. Akhirnya kejadian deh, lagu belum rilis tapi cover sudah menjamur,” tandas Allan.
Penulis: Rif Bontar (Bipers & Pemerhati Musik/Owner Wedang Uwuh)