CIREBON – Seorang ASN yang bertugas sebagai tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas Kalimaro Rahmat Hidayat melakukan protes keras kepada Bupati Cirebon dan Dinkes Kab Cirebon terkait lambannya penanganan kasus covid-19 khususnya di lingkungan Puskesmas yang ada di wilayah kabupaten Cirebon, Rabu (18/11/2020).

Sebagaimana diketahui, sejumlah Puskesmas terpaksa tutup dan tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat dikarenakan sejumlah tenaga kesehatan atau nakes di Puskesmas terkonfirmasi positif covid 19 usai diswab test. Puskesmas yang melakukan penutupan pelayanan antara lain Puskesmas Gebang, Puskesmas Kalimaro, Puskesmas Ciperna, Puskesmas Dukupuntang, Puskesmas Klangenan dan Mayung.
Berikut surat terbuka yang dikirimkan Rakhmat Hidayat melalui akun facebooknya:
“Surat terbuka untuk BUPATI CIREBON, KADINKES Kab. Cirebon. Sudah banyak nakes di puskesmas se Kab. Cirebon yg sudah terkonfirmasi positif SARS COV_2. Puluhan sudah banyaknya.
Kok kami gak diperhatikan dan didukung untuk tempat isolasi mandiri seperti di Kota Cirebon disewakan beberapa hotel untuk isolasi mandiri. Jujur kami gak bisa isolasi mandiri karena takut menularkan ke keluarga terdekat. mohon perhatian beri kami tempat yg layak untuk isolasi mandiri dan dukungan nutrisi selama isoman (Isolasi Mandiri). Mau sampe kapan kalian diam sedangkan kalian lah sebagai pemangku jabatan di Kabupaten Cirebon ini.
Ira aja pura2 bli weru lan enak turu lali, kita kabeh kang pusing lan keder. (Anda jangan pura-pura tidak tahu dan enak tidur pulas, kita semua yang pusing dan bingung). RAKHMAT HIDAYAT, ASN PEMBERONTAK DI Uptd Puskesmas Kalimaro,” tulis Rakhmat yang dikomentari puluhan orang.
Saat dikonfirmasi via whatsapp oleh wartawan Jabar Publisher, Rabu pukul 10.00, Rakhmat membenarkan bahwa dirinya lah yang menulis surat terbuka di medsos tersebut dengan maksud untuk ditujukan kepada Bupati dan Kadinkes Kab Cirebon.
“Pemda jangan diam saja dan dinkes jangan pura-ura tidak tahu. Kami butuh tempat isolasi mandiri dan tunjangan nutrisi selama melawan penyakit ini, bukan diam dan gak ada reaksi,” kata Rakhmat kepada JP.
Saat ini sudah banyak puskesmas yang tutup karena tenaga kesehatannya ada yang terkonfirmasi positif SARS COV_2. “Seperti di PKM Kalimaro 2 perawat postif, PKM Gebang bidan poned positif 1 orang, di Pangenan bidan poned 1 orang, dan Ciperna perawat 1 orang,” ungkap Rahmat merinci.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eny Suhaeni belum memberikan jawaban terkait langkah yang akan ditempuh atas banyaknya tenaga kesehatan yang positif sebagaimana tercantum dalam surat terbuka itu. Begitu juga saat JP mengkonfirmasi Bupati Cirebon Imron Rosyadi terkait tema diatas, tak ada jawaban yang disampaikan hingga berita ini diturunkan. (adi/jay)
Setuju protes ini harap ditindak lanjuti oleh pemerintah kab. Cirebon. dari hasil komunikasi saya dgn petugas kesehatan di kabupaten lain, Kabupaten lain msih bisa mnghargai petugas kesehatan lebih baik dari cirebon, cobalah kab. cirebon jangan biarkan mereka petugas kesehatan menanggung resiko tanpa aspresiasi, berikan bantuan baik suport, sarana, maupun tunjangan, mereka tetep masuk kerja disaat instansi lain tidur karena kantor diliburkan.
Kabupaten jgn biarkan seperti tidak berani mengambil inovasi untuk menghargai petugas kesehatan ini, dari maret sampai hampir desember belum sama sekali ada tindakan apapun buat petugas, kecuali masker dan masker doank..