KUNINGAN – Pasca ditemukannya 56 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kuningan yang positif terpapar COVID-19, ribuan santri yang berada di ponpes lainnya di desa tersebut akan dipulangkan ke daerah asal.
Ponpes Al Multazam misalnya. Sebanyak 1.058 santri di ponpes yang letaknya tidak jauh dari Ponpes Husnul Khotimah ini dipulangkan oleh pihak yayasan. “Untuk Al Multazam besok (hari ini-red) mau rapat dan dari pihak yayasan mau memulangkan semua santrinya, totalnya ada sekitar 1.058 santri dari berbagai daerah,” kata Camat Jalaksana Toni Kusumanto saat ditemui di Kantor Bupati Kuningan Senin (28/9/2020).
Toni mengungkapkan dari laporan pihak Ponpes Al Multazam tidak ada santri di sana yang terindikasi terpapar COVID-19. Meski begitu, kebijakan untuk memulangkan santri merupakan inisiatif dari Ponpes Al Multazam sebagai langkah antisipasi.
“Kalau untuk Al Multazam sebenarnya laporan dari yayasan tidak ada gejala, tapi kebijakan mereka ingin memulangkan santrinya untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan,” kata Toni.
“Karena mungkin analisa Al Multazam sendiri melihat situasi sekarang. Nanti pemulangannya secara bertahap, santri juga diwajibkan isolasi mandiri di rumah masing-masing setelah dipulangkan,” lanjutnya.
Selain Ponpes Al Multazam yang berada dekat dengan Ponpes Husnul Khotimah, di Desa Manis Kidul juga terdapat objek wisata Cibulan.
Menurut Toni, untuk objek wisata Cibulan pihaknya tidak bisa memberikan rekomendasi apakah harus ditutup atau tidak.
“Untuk Cibulan itu kebijakan dari Dinas Pariwisata. Karena ini klasternya tidak di masyarakat tapi di dalam ponpes jadi kita hanya menutup akses keluar masuk saja,” ujarnya.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu orang tua santri yang mondok di Ponpes Al Multazam. Sumber yang enggan namanya ditulis Ini membenarkan bahwa anaknya dijemput hari ini, Rabu (30/9/2020). “Ya saat ini kami sedang berada di Ponpes Al mutazam untuk menjemput dua anak kami yang mondok di sana. Sebenarnya berat hati tapi sebagai upaya antisipasi penyebaran covid, kami terima saja keputusan pahit ini,” katanya. (red)