Home » Cirebon » Dewan Asal Gebang Ungkit IMB Pesantren, Ribuan Santri Kepung DPRD Kab Cirebon Besok

Dewan Asal Gebang Ungkit IMB Pesantren, Ribuan Santri Kepung DPRD Kab Cirebon Besok

CIREBON – Ribuan santri akan menggelar aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (8/7) besok. Kabarnya, mereka akan mendatangi Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto.  

Ini buntut dari pernyataan Hermanto yang memantik kemarahan kalangan santri. Beberapa waktu lalu, dia menyebutkan banyak pesantren yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kordinator Lingkar Santri Cirebon (LSC) Ahmad Ibnu Ubaidilah mengatakan, pihaknya mengakomodir para santri yang ada di pondok pesantren di wilayah timur, barat, dan utara. Sebab, mereka merasa tersinggung dengan statemen Hermanto. 

“Estimasi masa yang akan melakukan aksi di DPRD mencapai ribuan. Banyak yang prihatin termasuk jejaring alumni,” kata Inu, Senin (6/7/2020).

Menurutnya, Hermanto salah tafsir soal pesantren, dan membuat kelompok pesantren kecewa dan dirugikan. Padahal, selama ini pihaknya menjaga Marwah pesantren dan kiai. Inu menilai, statemen  Hermanto, dinilai sudah keterlaluan. 

“Fokus saja UMC. Jangan melebar ke IMB pesantren. Kenapa  harus pesantren yang jadi kambing hitam. Ini urusannya sudah SARA. Jangan anggap remah pesantren. Sebetulnya punya kepentingan apa Hermanto dengan pesantren,” jelasnya. 

Hal senada dikatakan Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Cirebon Raya, Maman Kurtubi. Menurutnya, Hermanto dinilai melakukan pengalihan isu saat membahas IMB UMC. Padahal kalau saja fokus dan tidak membawa-bawa persoalan IMB pesantren, persoalan akan menjadi lain. Maman berencana, akan mengirimkan sekitar 300 santri dalam aksi protes tersebut.

“GMBI juga ikut protes karena kami tidak terima. Kami juga punya banyak santri. Satu terluka, kami juga ikut terluka. Hermanto harus memberikan klarifikasi. Kalau tidak meminta maaf, kami akan menduduki gedung dewan,” ancam Maman.

Sementara itu, Komandan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul ulama (Banser) Kabupaten Cirebon, Abdul Rohman mengaku, pihaknya masih menunggu instruksi dari PCNU setempat untuk bergerak menyikapi statmen Hermanto yang dinilai menyakitkan dan merugikan pesantren tersebut.

Apa yang disampaikan Hermanto, menurut dia, tidak sepantasnya IMB pesantren diungkit dan diperdebatkan. Mengingat pesantren berdiri sebelum lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

“Kami sebagai Komandan Banser menunggu instruksi dari orang tua  Banser siap bergerak untuk meminta klarifikasi pada Hermanto atas statemennya yang lantang memojokkan pesantren,” ungkap Rohman.

Ia melanjutkan, seharusnya Hermanto berpikir secara matang sebelum memberikan pernyataan dan mempermasalahkan IMB Pesantren. Bahkan, sebelum Hermanto lahir, lanjut dia, pesantren sudah duluan berdiri di Kabupaten Cirebon. Untuk itu, sebagai pengawal dan penjaga para ulama, pihaknya siap bergerak jika sudah ada perintah.

“Intinya kami dari Banser Kabupaten Cirebon menunggu instruksi dari orang tua dan siap mengawal dan menjaga para alim ulama dan menjaga marwah Pesantren,” pungkasnya. (rja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*