BEKASI – Sungguh miris, meski Kabupaten Bekasi menjadi kawasan industry terbesar di Asia Tenggara, tapi masih ada saja warganya yang hidup di jurang kemiskinan. Niman (45) warga Kampung Bulak Pengarengan RT.01/11 Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong berharap Pemkab Bekasi bisa memberikan bantuan kepada dirinya. Hal itu disebabkan karena kondisi kehidupannya sangat memprihatinkan.
Lelaki beranak lima ini tinggal di rumah bilik bambu dan sudah reot. Apabila hujan turun, hampir seisi rumah bocor karena atap sudah bolong-bolong.
“Kalo hujannya gede, kami sekeluarga terpaksa ngungsi di rumah tetangga atau keluarga terdekat. Takut roboh kalo hujan dan angin kencang,” jelasnya, sedih sambil meneteskan air mata.
Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya Niman bekerja sebagai kuli macul pada lahan milik orang lain di desanya.
“Upah saya macul sekitar Rp50-80 ribu per hari. Uang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari kami sekeluarga,” kata Niman. Itupun, lanjut Niman, tidak setiap hari ada yang menggunakan jasa tenaganya.
Niman sekeluarga berharap Pemkab Bekasi bisa memberikan bantuan untuk keluarganya supaya bisa terbantu untuk meningkatkan taraf perekonomian. (San)
