CIANJUR – Seorang siswi SMP di Cianjur dihamili oleh pamannya yang berusia 65 tahun. Kemudian “dipaksa” melahirkan. Usai melahirkan, bayinya dibuang dalam kondisi meninggal dunia.
Si tua bangka itu berinisial BH (65). Sedangkan ABG korban kebejatan si tua bangka itu berinisial DS (15). Kasus ini terbongkar saat korban, DS diantar ibunya berobat ke Puskesmas Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, yang berada di sekitar tempat tinggalnya.
Saat diantar ke Puskesmas itu, DS mengeluhkan datang bulan yang terasa sakit dan pendarahan. Namun setelah menjalani pemeriksaan, pihak Puskesmas menduga siswi tersebut telah melahirkan bayi.
Beberapa jam Beberapa kemudian, warga Kampung Panoongan RT 01/04, Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur heboh, ditemukan jenazah bayi perempuan di pinggir sawah. Jenazah bayi tersebut diduga dibuang dan belum lama dilahirkannya.
Jenazah bayi perempuan itu ditemukan setelah korban diantar ibunya berobat ke Puskesmas Sukaluyu dengan mengeluhkan pendarahan terus saat menstruasi.
Namun, setelah ditelusuri, ternyata pasien tersebut telah melahirkan dan bayinya dibuang tidak jauh dari lokasi kamar mandi saat melahirkan di pinggiran sawah di Kampung Panoongan RT 01/04 Desa Mekarjaya Kecamatan Sukaluyu.
Polisi kemudian mengungkap bahwa siswi itu hamil diduga setelah berhubungan badan dengan pamannya sendiri.
“Kami mendapat laporan dari pihak Puskesmas Sukaluyu dan langsung menindaklanjuti,” ujar Kapolsek Sukaluyu, Iptu Anaga Budiharso, Jumat (12/6/2020).
Kata dia, berdasarkan keterangan, ibu bayi berinisial DS (15) masih di bawah umur dan masih pelajar SMP. Sedangkan ayah bayi tersebut tidak lain pamannya sendiri berinisial BH (65).
“Kami sudah amankan keduanya, beserta mayat bayinya,” katanya.
Kapolsek menjelaskan, karena ibunya masih di bawah umur sehingga kasusnya kini sudah dilimpahkan kepihak Polres Cianjur untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukaluyu, dr Nurul Hadie mengatakan, pasien dibawa oleh orangtuanya sekitar pukul 10.00 WIB mengeluhkan pendarahan terus saat menstruasi.
“Saat Kami periksa ternyata pasien sudah melahirkan. Sehingga kami langsung menghubungi pihak kepolisian karena bayinya dibuang tidak jauh dari lokasi melahirkan,” kata Nurul saat ditemui di Puskesmas Sukaluyu, Jumat (12/6/2020).
Nurul mengatakan, saat mengetahui pasien melahirkan sendiri dan bayinya langsung dibuang, pihak puskesmas langsung menugaskan Bidan desa ke lokasi pembuangan bayi agar diamankan.
“Bidan desa didampingi pihak Polsek langsung ke lokasi dan membawa mayat bayinya ke Puskesmas,” ujarnya.
Saat ini, lanjut Nurul, pasien berinisial DS (15) masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukaluyu dan akan dirujuk ke RSUD Cianjur.
“Untuk pasien kami akan rujuk ke RSUD. Namun, perkaranya sudah ditangani pihak polsek Sukaluyu,” katanya. (red)