CIREBON – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Dompyong Wetan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, benar-benar menjalankan program yang digagas TP PKK Prov Jawa Barat yakni menggelar Posko Dapur Umum, Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu).
Terbukti, kemarin, Selasa (2/6/2020) PKK Dompyong Wetan sukses membagikan 600 nasi kotak untuk para kaum duafa, orang jompo dan anak yatim di desa setempat.
Kekompakan Tim Penggerak PKK Desa Dompyong Wetan yang diketuai oleh Daeny Afiamtie S.Pd ini patut diacungi jempol. Terlihat dari awal proses seperti dalam pelaksanan memasak, packing makanan, sampai dengan pembagian, mereka kerjakan dengan gotong royong hingga semua rangkaian acara berjalan dengan lancar.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Ketua TP PKK Kecamatan Gebang, Ida, yang ikut turun langsung membagikan nasi kotak ke rumah-rumah warga.
Sementara itu, Kuwu Dompyong Wetan, Warna S.Pd mengatakan, semoga kegiatan Gasibu ini bisa memberikan manfaat terlebih ditengah pandemi seperti ini. “Alhamdulillah, kegiatan ibu-ibu TP PKK Dapur Umum Gasibu berjalan lancar. Semoga apa yang kami lakukukan bisa bermanfaat untuk semuanya, apalagi di musim pandemi virus covid 19 ini. Kami Pemdes Dompyong Wetan sebisa mungkin melakukan yang terbaik untuk semua, khususnya masyarakat Desa Dompyong Wetan ini,” kata Warna.
Di sela-sela wawancara JP di ruang kerjanya, Kuwu Warna menambahkan bahwa untuk bantuan sosial terkait Corona, seperti dari Kamensos RI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Dana Desa sudah tersalurkan semuanya.
“Alhamdulillah, bantuan BLT dari Kamensos, Pemprov Jabar, dan dari Dana Desa sudah tersalurkan semua. Rinciannya yaitu, dari jumlah keseluruhan sekitar 1.595 KK, yang menerima BLT dari pusat ada 107 KK, Bantuan dari Provinsi sebanyak 233 KK, PKH sebanyak 242, dari program BPMT sebanyak 194 KK. Selain itu ada pula dari BLT Dana Desa yang kita bagikan yakni sebanyak 783 KK,” ulas Kuwu Dompyong Wetan.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang dengan sadar telah mengalihkan bantuan kepada warga lain yang dinilai lebih membutuhkan. “Ada beberapa warga kami yang dengan ikhlas mengalihkan bantuan kepada warga lainnya dengan sukarela. Alhamdullilah, berarti kesadaran masyarakat juga semakin baik,” tandasnya.
Terkait riak-riak kecil dari beberapa warga diawal pembagian bantuan, Warna menjelaskan hal itu adalah lumrah, mengingat turunnya bantuan pun tidaklah bersamaan. Pemdes Domwet tetap menyikapinya secara positif agar penyaluran bantuan ke depan bisa lebih baik lagi.
“Memang ada yang awalnya bilang ‘kok saya tidak dapat, sedangkan tetangga saya yang lebih mampu bisa dapat’. Jadi perlu kami jelaskan, bukannya tidak dapat, tapi memang bantuan yang dimaksud saat itu belum semuanya turun. Namun sekarang semuanya sudah tertangani dengan baik. Perangkat desa kami juga selalu meng-update data para penerima bantuan. Kalau ada masukan silahkan laporkan ke kami, dengan datang ke kantor desa,” terangnya. (adi/jp)