Home » Cirebon » Ditengah Libur Corona, Guru SDN 2 Kalipasung Kena Tipu

Ditengah Libur Corona, Guru SDN 2 Kalipasung Kena Tipu

CIREBON – Nasib naas menimpa dua orang guru di SDN 2 Kalipasung Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, ditengah libur sekolah akibat adanya wabah virus Corona. Para korban mengaku terkena tipu oleh seorang wanita yang tidak dikenal yang mengaku orang tua siswa di sekolah tersebut.



Awalnya wanita tersebut mengaku orang tua dari salah satu murid kelas 6 di SDN 2 Kalipasung dengan inisial R. Wanita itu datang ke sekolah pada Sabtu, (11/4/2020) dan ditemui oleh Om, dan Sfi, guru yang sedang piket saat libur di wabah Corona ini. Lalu kedua guru tersebut mempertanyakan keperluan wanita itu. Ia menjawab bahwa hendak menyerahkan pesanan dari Nn, guru lainnya. Lalu ditunjukanlah rumah Nn oleh guru piket.

Di rumah Nn, pelaku menceritakan kembali keperluannya, bukan untuk mengantarkan pesanan. Ia justru mengatakan bahwa R, anaknya, mendapatkan musibah yakni mengalami kecelakaan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Nn merupakan guru yang baru setahun mengajar di sekolah tersebut, jadi tidak begitu mengenal jelas para orang tua murid.

Akhirnya, Nn memberitahukan kepada guru yang memegang uang tabungan yakni Ir. Kepada Ir, Nn menceritakan kembali bahwa ada seorang yang mengaku wali murid datang ke sekolah dan meminta uang tabungan untuk tambahan biaya pengobatan.

Akhirnya, atas izin dan konfirmasi dari Nn, pelaku langsung meluncur ke rumah Ir di Desa Tambelang, Kecamatan Karangsembung, untuk mengambil uang tabungan yang dimaksud. Seperti terlampir pada dialog pesan whatsapp antara korban dan pelaku.

“Pertama targetnya R siswa kelas 6. Berhubung tabungnnya cuma Rp 150 ribu jadi pelaku ngaku saudaranya D siswa kelas 5. Nah tabungannya dipegang oleh saya. Tabungannya mencapai Rp 655 ribu. Orang itu awalnya minta Rp 500 ribu. Tapi pas ke rumah mintanya Rp 600 ribu. Akhirnya saya kasih Rp 600 ribu. Jelas tidak ada kecurigaan sama sekali, karena kan sudah konfìrmasi ke guru yang lagi piket di sekolah. Dan saya pikir kasihan juga karena ini keadaannya mendesak untuk pengobatan,” ungkap Ir kepada JP.

Lain di sekolah, lain juga di rumah Ir. Di sana pelaku mengaku bahwa Ia bukan orang tua dari siswa bernama R, melainkan saudara dari siswa bernama R. Ia baru sadar telah ditipu yakni saat melakukan kroscek ke nomor HP si pelaku. “Awalnya benar foto profil WA orang tersebut dengan orang yang datang itu sama. Lalu setelah saya memberikan uang, saya mengecek kembali, guna memastikan bahwa uang yang diberikan itu memang tidak salah orang, namun setelah saya cek lagi, foto profil WhatsApp pelaku sudah berubah menjadi gambar bunga,” terang Ir.

Ir semakin yakin bahwa ia telah ditipu saat mengecek keberadaan siswa bernama R. “Saya telepon orang tuanya R, mereka bilang R ada di rumah dan dalam kondisi baik-baik saja, tidak terluka seperti yang diceritakan si pelaku. Dan orang tua R pun tidak pernah menyuruh saudaranya atau siapapun untuk meminta uang tabungan. Dengan cepat, kabar ini tersebar di sejumlah grup WhatsApp para guru di wilayah Cirebon Timur.

Ditanya JP apakah korban akan menindaklanjuti kasus ini melalui pelaporan resmi kepada kepolisian, para narsum mengatakan bahwa saat ini belum ada rencana ke arah itu. “Sejauh ini kami masih berunding dengan rekan-rekan guru di sekolah sambil mendalami siapa sebenarnya orang yang datang dan meminta uang tabungan itu. Dari logatnya sih kaya orang jawa, kulit hitam, usia sekitar 30 tahun,” jelas Ir merinci ciri-ciri korban.

Sejauh ini Ia berharap ada itikad baik dari pelaku dan segera mengembalikan uang yang telah diambilnya. “Kalau tidak, kami akan menempuh cara lain dan melaporkan kasus ini ke ranah hukum. Dan semoga kejadian ini bisa menjadi perhatian bagi semuanya agar lebih waspada jika ditemui orang tak dikenal,” pungkasnya. (red)

DIALOG KORBAN (IR) DENGAN PELAKU PENIPUAN SAAT MENJELANG DAN SETELAH PENYERAHAN UANG.
Inilah nomor yang diduga digunakan pelaku saat melancarkan aksinya dan hingga kini masih dalam keadaan aktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*