CIREBON – Sabtu 28 Maret 2020, sebuah foto yang berisi empat orang petugas sedang membawa jenazah yang dibungkus plastik sedang dimasukan ke dalam ambulance bertuliskan “RS Gunung Jati”, Kota Cirebon, viral di sejumlah group WA. Bahkan redaksi JP sendiri diinfokan oleh beberapa pembaca yang menanyakan keabsahan foto tersebut.
Dalam foto itu terlihat tiga orang petugas dengan alat pelindung diri (APD) berwarna putih dan satu petugas menggunakan APD berwarna biru. Adapun jenazahnya terbungkus plastik berwarna putih sedang dimasukan ke dalam ambulance dengan pintu terbuka.
Guna mendalami informasi ini, JP pun mengkonfirmasi sejumlah sumber di internal RS Gunung Jati. Kabarpun ternyata sudah beredar cukup santer di kalangan internal RS. “Awalnya pasien PDP, ternyata positif coronanya. Namanya Ibu ‘KS’ sudah diperiksakan, hasilnya positif. Dinas Kesehatan juga sudah tahu ada kasus ini. Kemarin manajemen RSGJ juga sudah merapatkan masalah ini, siapa yang mengeluarkan fasilitas (ambulance) ini, soalnya sudah terlalu viral,” terang sumber.
Sumber lainnya menjelaskan, awalnya pasien tersebut dari RS Pelabuhan yang menghubungi petugas RS Gunung Jati, entah motivasinya apa akhirnya mereka meluncur ke RS Pelabuhan untuk menjemput pasien tersebut dan dibawa ke RS Gunung Jati untuk dimandikan sebelum akhirnya dimakamkan di sebuah TPU. Sumber juga mengatakan bahwa para petugas bukanlah petugas yang seharusnya menangani pasien atau jenazah PDP Corona. Dan kabarnya keempat petugas itu kini sedang menjalani self isolation (isolasi diri di rumah).
Belum usai fenomena foto tersebut, Sabtu malam, beredar lagi sebuah rekaman video amatir suasana yang diduga usai pemakaman dengan durasi 24 detik. Tampak empat orang mengenakan APD berwarna putih, diikuti seorang warga tanpa APD sedang berjalan. Sementara disekelilingnya ada warga lain yang sedang berdialog dengan Bahasa Cirebon. “Itu adalah pasien yang dari tangkil (Cirebon Utara) itu rujukan dari RS Pelabuhan terus meninggal pas di RS Gunung Jati,” ujar sumber JP yang mengirim video.
Ini Klarifikasi Manajemen RS Gunung Jati Kota Cirebon
Sementara itu, Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medik dan Perawatan RS Gunung Jati, dr Siti Maria mengatakan bahwa dipastikan jenazah tersebut sudah meninggal di RS Pelabuhan. Sedangkan RS Gunung Jati hanya diminta tolong untuk memandikan dan memulasarakan jenazah. “Kalau meninggalnya di RS Gunung Jati, gak mungkin dari forensik yang datang. Yang dihubunginya saja itu bagian forensik, sudah jelas bahwa yg dijemput adalah jenazah,” ungkapnya, Minggu (29/3/2020) via telepon. Sedangkan ditanya terkait status pasien tersebut, Maria menegaskan bahwa yang berhak memberikan penjelasan adalah dari RS Pelabuhan.
“Saya gak tahu inisialnya, kalau pun nanti ada inisial dan dibuka itu adalah kewenangan dari RS yang merawat (RS Pelabuhan-red). Kita hanya diminta tolong karena yang merawat, memandikan, memulasarakan. Mengenai status ODP, PDP, pembukaan nama rahasia kedokteran, itu di luar wewenang kami, karena dirawatnya juga bukan di RSGJ,” terangnya.
Terkait petugas RS yang membawa jenazah tersebut, Ia mengungkapkan bahwa keempat petugas sudah memakai APD lengkap. “Yang kontak ya 4 orang itu,” singkatnya. Terkait adanya warga tanpa APD yang terlihat dalam video bersama petugas, Ia menduga bahwa video itu diambil pasca pemakaman. “Mungkin yang dibelakang berani mendekat, tanpa APD karena tandu sudah kosong. Mungkin,” tambahnya.
Sebagai Wadir Pelayanan, Medik dan Perawatan, dr Maria mengaku tidak bisa memberikan keterangan lebih detail terkait masalah tersebut mengingat bukan tupoksinya. “Lebih jelasnya dengan bapak wadir penunjang medis ya mas, karena forensik ada di bawah beliau,” tandasnya. (jay/jp)