Home » Cirebon » Harga Masker, Obat & Sembako di Ciledug ‘Dipelototi’, Tempat Wisata Ditutup

Harga Masker, Obat & Sembako di Ciledug ‘Dipelototi’, Tempat Wisata Ditutup

CIREBON – Satuan Gugus Tugas yang terdiri dari anggota TNI, Pori dan Satpol PP Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon memelototi alias melakukan pemantauan ketersediaan masker, antiseptik, obat antibiotik, dan sembako di wilayahnya, Senin (16/3/2020). Kegiatan ini sengaja digalakan sebagai upaya antisipasi meluasnya wabah corona dan memberikan rasa tenang kepada masyarakat.

SATUAN GUGUS TUGAS DI KEC CILEDUG KOMPAK MELAKUKAN PEMANTAUAN HARGA MASKER, OBAT, ANTISEPTIK DAN SEMBAKO, SENIN 16 MARET 2020.

Hasil dari pemantauan tersebut di sampaikan langsung oleh Camat Ciledug, H. Solihin HS, bahwa ketersediaan masker dan sembako dinyatakan cukup. Sehingga tak perlu khawatir terjadi ‘panic buying’ di kecamatan yang terbilang strategis ini.

“Hasil pemamtauan untuk ketersediaan masker dan obat antibiotik, dari puskesmas, klinik, apotik dan toko obat itu cukup, walaupun cukup lumayan ada kenaikan harga, antara kisaran 5 sampai 10 persen. Kemudian kami juga memantau ke pasar, distributor, agen, dan hasilnya untuk sembako juga ketersediaannya cukup. Soal kenaikan memang ada, tapi hanya di kisaran 5 persen saja,” ungkap Sholihin.

Ia juga mengatakan, untuk tempat hiburan dan wisata mulai hari ini senin (16/3/2020) diliburkan. Seperti di alun-alun Ciledug, wisata kebon jati wisata kabuyutan, termasuk juga waterboom jempol, harus tutup sampai dengan 29 Maret mendatang sesuai dengan ketentuan yang disahkan oleh Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cirebon.

“Kita juga memantau anak sekolah yang diliburkan oleh pemerintah, bahwa sekolahan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP sampai dengan SMA, SMA persamaan, atau SMK itu libur mulai tanggal 16 sampai 29 Maret. Kami imbau agar orang tua tidak membawa anak-anaknya pergi ke tempat wisata, mall, pasar, dan ke tempat keramaian lainnya dan tetap istiqomah dengan me-lockdown diri di rumah dan belajar di rumah sesuai dengan ketentuan sekolah masing-masing,” ulasnya.

Camat Ciledug juga menghimbau Kepada warga masyarakat Kecamatan Ciledug agar tetap tenang dan selalu berdoa agar dijauhkan dari marabahaya yang kini sedang menerpa negeri.

“Kami menghimbau khususnya kepada warga masyarakat Kecamatan Ciledug agar tetap tenang dalam menghadapi cobaan ini, dengan adanya wabah pandemi virus corona ini agar tetap tenang dan tetap waspada juga tetap melakukan pola hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari hari, cuci tangan terus dilakukan, dan jangan lupa wudhu swrta mendirikan shalat 5 waktu dan mohon kepada Allah mudah-mudahan dijauhkan dari marabahaya ini, Aamiin,” pungkas H. Solihin HS.

Di Kecamatan Pabuaran Masker Ada, Tapi Harganya Menggila!

Kondisi yang lebih parah justru terjadi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Di mana selain belum ada action dari Muspika setempat, harga masker di sana juga meroket tajam. Demikian disampaikan salah satu bidan yang kebetulan tadi siang hendak membeli masker untuk keperluan pasien yang berobat.

“Apotek yang berlokasi dipinggir Lab ‘Anugerah Sehat’, menjual masker seharga Rp 500 ribu per boks, beli satu Rp 10 ribu. Gila banget harganya, tadi siang saya mau beli. Padahal di Cirebon Kota masih Rp 185 ribu per boks,” ungkap sumber JP itu, Senin (16/3/2020) malam. Ia juga menegaskan bahwa masker merupakan pelindung yang vital dalam kondisi pandemi seperti ini. Sehingga diharapkan, barangnya agar mudah didapat dan harganya pun normal.

“Kami para bidan perlu sedia masker di tempat praktek karena pasien batuk pilek wajib pakai masker. Tolong lah hal ini menjadi perhatian petugas juga. Pabuaran, Babakan, Gebang dan Kecamatan lain harus bisa meniru langkah Kecamatan Ciledug yang cepat tanggap. Jangan sampai ada pihak yang memancing di air keruh dengan merebaknya Corona ini. Kasihan masyarakat pak,” harapnya. (adi/jay)

SUASANA PEMANTAUAN YANG DILAKUKAN KECAMATAN CILEDUG. SEYOGYANYA KEGIATAN SERUPA JUGA BISA DITIRU KECAMATAN LAINNYA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*