Home » Info Jabar » Kesehatan » Wabah Corona, Sholat Jumat Di Mesjid-mesjid Singapura Ditiadakan, Khutbah Online Diterapkan

Wabah Corona, Sholat Jumat Di Mesjid-mesjid Singapura Ditiadakan, Khutbah Online Diterapkan

SINGAPURA – Masjid-masjid di Singapura ditutup untuk sementara waktu sebagai langkah pencegahan wabah virus corona kian meluas di negara itu. Kebijakan tersebut diambil menyusul kabar 90 warga negara Singapura yang berpartisipasi dalam sebuah kegiatan massal di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 Februari-1 Maret 2020, dan belakangan diketahui sejumlah orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Seperti dikutip dari maklumat majelis ulama setempat (Majelis Ugama Islam Singapura/MUIS), pemerintah Singapura, mula-mula menutup empat masjid lokal yang cenderung dikunjungi ke-90 orang itu setelah mereka kembali dari Kuala Lumpur. Kelima masjid itu, antara lain Masjid Muttaqin, Masjid Kassim, Masjid Hajjah Fatimah dan Masjid Jamae Chulia.

Menyusul kebijakan itu, pemerintah Singapura menutup semua masjid di sana selama lima hari, sejak Jumat, 13 Maret, untuk disinfeksi. “Masjid akan membatalkan semua kegiatan masjid, ceramah, kelas agama dan sesi taman kanak-kanak berbasis masjid untuk dua minggu ke depan (13 Maret hingga 27 Maret).”

Disadari bahwa kegiatan-kegiatan komunal seperti salat berjemaah lima kali sehari dan salat Jumat berpotensi menjadi sarana penularan virus corona. Maka, dikutip juga dari maklumat itu, “Komite Fatwa telah mengeluarkan sebuah fatwa tentang diizinkannya menutup masjid dan menunda salat Jumat di mana ada kebutuhan demi kepentingan kesehatan dan keselamatan masyarakat. “Posisi ini mirip dengan yang diadopsi oleh banyak badan fatwa internasional sehubungan dengan Covid-19.”

“Dengan demikian, dengan persetujuan Mufti dan Komite Fatwa, salat Jumat di semua masjid pada 13 Maret 2020 akan ditangguhkan. Umat Muslim harus melakukan salat zuhur reguler mereka sebagai pengganti salat berjemaah.

Pesan hari Jumat akan disebarluaskan secara online sebagai ganti khotbah. Ini untuk memastikan bahwa komunitas Muslim terus menerima bimbingan dan pengingat agama bahkan jika masjid ditutup dan salat Jumat ditangguhkan.”

MUIS menjelaskan, itu adalah tindakan sementara meminimalkan kemungkinan penyebaran Covid-19 di masjid-masjid. MUIS terus memantau situasi dan akan memperbarui kebijakan sesuai perkembangan.

MUIS berharap dukungan dan pemahaman komunitas Muslim untuk tindakan pencegahan seperti itu demi menjaga kesehatan masyarakat dan kesejahteraan semua warga di Singapura. “Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan keagamaan kita untuk melakukannya,” pungkas dia. (dbs/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*