Home » Karawang » Gebang Karawang » Polemik Foto 2 Jari Kepala Kemenag Karawang Bersama Bupati, “Berpolitik Praktis atau Hanya Pose?”
Kepala Kemenag Karawang sedang berfoto bareng calon oetahana seraya menunjukkan dua jari

Polemik Foto 2 Jari Kepala Kemenag Karawang Bersama Bupati, “Berpolitik Praktis atau Hanya Pose?”

KARAWANG – Beredarnya foto Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Karawang bersama Bupati setempat yang juga merupakan calon incumbent Pilkada 2020, sembari menyimpulkan dua jari, berbuah polemik. Beragam komentar bermunculan, “berpolitik praktiskah? atau itu hanya sebatas pose dalam berfoto?”

Ketua Umum GP Maskar (Gerakan Perubahan Masyarakat Karawang), Ritchie Freddy Suntara sangat menyesalkan atas foto tersebut. Menurut dia, sikap politik praktis yang ditunjukan Kepala Kemenag Karawang, H Sopian, terlalu kentara. Terlebih, tegas Freddy, sebelumnya Kepala Kemenag, H. Sopian memang diisukan akan menjadi pendamping atau calon wakil bupati dari pencalonan Cellica Nurrachadiana di Pilkada 2020.

“Foto ini jelas menunjukan sikap politik praktis H. Sopian untuk mendukung Cellica di Pilkada. Padahal beliau kan statusnya PNS,” tutur Freddy, kepada media, beberapa hari lalu.

Padahal, lanjut Freddy, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2004, tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil (PNS), setiap PNS dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik.

“Sikap kita yang sangat menyayangkan H. Sopian ini bukan berarti karena alasan kita sebagai Relawan Kang Jimmy. Tapi karena persoalan H. Sopian yang notabene merupakan PNS yang harus menjaga netralitas dalam setiap momentum politik apapun. Apalagi beliau ini pimpinan tertinggi Kemenag Karawang yang harus menjadi contoh buat bawahannya. Malu atuh Kang Haji sama bawahan,” sindir Freddy.

“Karena bagaimanapun juga proses demokrasi Pilkada Karawang harus berjalan dengan jujur dan adil. Jangan mentang-mentang Kepala Kemenag, terus bisa seenaknya saja di dalam menunjukan sikap politiknya. Kalau bukan PNS sih gak masalah. Kami GP Maskar minta Bawaslu Karawang untuk menindaklanjuti permasalahan ini,” tandas Freddy.

Pernyataan terbalik, dilontarkan Hilman Tamimi Sekertaris Jendral Gerakan Masyarakat Karawang Utara. Kata dia, beredarnya foto Kepala Kemenag Karawang yang berpose salam dua jari bersama Bupati Karawang, Hj. Cellica Nurrachadiana, dalam sebuah acara, itu tidak bermuatan politis apalagi dianggap kampanye.

Hilman Tamimi Sekertaris Jendral Gerakan Masyarakat Karawang Utara

“Foto salam dua jari Kepala Kemenag Karawang bukan berarti harus dimaknai sebagai kampanye. Akan tetapi, bentuk sebuah pose foto yang sudah umum bahkan siapa pun bisa melakukan pose serupa,” ujarnya, kepada jabarpublisher, beberapa hari lalu.

Terlebih, kata dia, jika dikaitkan dengan ranah politik pilkada belum masuk penjadwalan. “Belum masuk wilayah pilkada. Daftar juga belum,” tegasnya.

Soal pantun yang diucapkan Kepala Kemenag Karawang, dikatakan hilman, wajar jika seorang pejabat seperti Kepala Kemenag memuji pimpinan daerah, dengan berbagai cara. Salah satunya berpantun di akhir acara persesmian Kampung Santri. Karena berkat dukungan seorang pemimpin daerah, program tersebut bisa terealisasi. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*