DEAR Bapak, tolong selamatkan Cirebon dari HIV/AIDS. Jangan tutup mata dengan kondisi sekarang, yang tengah marak prostitusi terselubung, yang berpromosi melalui media sosial.
Begitupun dengan para pengelola hotel dan rumah kost. Jangan hanya melihat dari sisi bisnis, lalu tempatnya menjadi media yang bebas untuk para pelaku bisnis lendir untuk membuka praktek ilegalnya.
Harusnya, ada tindakan. Paling tidak, melakukan razia dan pengawasan. Jika “mereka” tak tahu soal fenomena menjamurnya prostitusi online di Cirebon, itu sungguh hal yang mustahil. Jujur saja, dan tanya hati.
Bercermin dari beberapa kota, pemerintah daerah beserta aparat berwajib, getol melakukan operasi terhadap keberadaan bisnis haram tersebut. Seperti yang tadi siang (Rabu, 26/2/2020) terjadi di Situbondo. Siang bolong, aparat melakukan razia. Alhasil, 4 PSK terjaring. Begitu diperiksa, 2 diantaranya positif HIV.
So, bukan hal yang tak mungkin, jika dari sekian banyak PSK online yang bertaburan di Cirebon, beberapa diantaranya sudah terjangkit penyakit berbahaya. Bahkan, bisa saja ada yang terkena HIV.
Dari penelusuran jabarpublisher, menjamurnya prostitusi online di Cirebon sudah terjadi sejak lama. Mereka melakukan promosi di media sosial Michat. Bahkan, cara promosi mereka sudah terang-terangan. Dan dalam menjalankan bisnis liarnya itu, mereka memanfaatkan hotel atau tempat kost untuk berpraktek. Sungguh ironis, di kota ini masih ada tempat kost bebas, tanpa pengawasan.
Anehnya lagi, pihak hotel seakan tak risih dengan berlalu lalangnya pria hidung belang, keluar masuk kamar yang ada di hotelnya. Mungkin bagi hotel-hotel itu, yang penting pulus, kamarnya laku, walau yang menyewanya PSK online dan kamarnya dijadikan tempat praktek memjamu pria hidung belang. (jabarpublisher)