CIREBON – Operasional PG Sindang Laut di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, berakhir sudah. PT PG Rajawali II menutupnya, hingga waktu yang tak ditentukan, di awal 2020 ini. Gara-garanya terjadi kekurangan suplai bahan baku tebu, sehingga menyebabkan kerugian pada beberapa tahun terakhir.
Selanjutnya, PT PG Rajawali II selaku pengelola PG Sindang Laut, memindahkan produksi gula ke Pabrik Gula Tersana Baru di Desa Babakan, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.
“Dalam 3 tahun terakhir, suplai bahan baku tebu di pabrik gula PT PG Rajawali II mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kondisi tersebut, menyebabkan pabrik penggilingan tebu tidak optimal dan mengalami kerugian,” ujar Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali II, Erwin Yuswanto, Rabu (19/2/2020).
Sejak 2016, lanjut dia, kerugian sudah mencapai Rp 430 juta. “Tahun 2017 mencapai Rp 1,5 M. Di tahun 2018 meningkat hingga Rp 5,5 M. Dan di tahun 2019 kerihiannya mencapai Rp 1,5 M,” tambahnya.
Akibat kondisi ini, sejak tahun 2017 manajemen sudah akan memutuskan untuk mengoperasikan 1 unit pabrik saja. Namun, saat itu para petani berkomitmen akan meningkatkan suplai bahan baku tebu untuk memenuhi kapasitas pabrik serta komitmen karyawan untuk meningkatkan kinerja pabrik. (red)