Home » Bandung » Terungkap! Aksi Lesbian di Rutan Perempuan Bandung, “Penghuni Baru Dicumbui saat Tidur”

Terungkap! Aksi Lesbian di Rutan Perempuan Bandung, “Penghuni Baru Dicumbui saat Tidur”

BANDUNG – Ada aksi lesbian di Lapas Kelas IIa Bandung (Rutan Perempuan Bandung). Ini terungkap, setelah salah satu tahanan yang baru masuk, melaporkan perlakuan menyimpang seorang tahanan lama di selnya kepada petugas.

Adalah Va (22), napi perempuan yang melaporkan tindak pelecehan seks yang dilakukan seorang napi (perempuan) kepada dirinya. Si napi pelaku aksi pelecehan seks itu merupakan penghuni lama sel tempatnya Va mendekam.

Va yang baru masuk sel untuk menjalani masa hukuman atas kasus penipuan, merasa risih dengan perlakuan seorang napi lama di sel tersebut. “Saya melapor karena orientasi seksual saya masih normal. Saya enggak belok (lesbi). Kalau belok, ya saya enggak laporan,” ujar Va saat ditemui wartawan, beberapa hari lalu.

Diceritakan dia, peristiwa terjadi di malam hari. Saat itu dirinya sedang tidur di tengah. Tiba-tiba, salah satu napi memintanya untuk pindah. Va pun menurutinya.

Namun, sekitar pukul dua dini hari, Va terbangun karena merasakan sesuatu yang janggal. Ada yang mengusap rambutnya. Saat itu dia berpikir itu merupakan rasa sayang sebagai teman. Tapi lama-lama dia merasa risih karena napi tersebut mencium pipi dan bibirnya.

Karena tahanan itu terus menciuminya, Va pun berontak. “Saya yang tadinya pura-pura tidur langsung bangun dan pergi ke kamar mandi, dan dia pura-pura tidur. Kemudian saya bangunkan teman saya untuk pindah posisi,” katanya.

Keesokan harinya, Va pun melaporkan peristiwa itu ke petugas rutan. Laporan itu, kata Va, langsung direspons oleh petugas rutan.

Pihak rutan, yang segera menindaklanjuti laporan, kemudian memisahkan keduanya. “Pelaku langsung ditindak dan ditempatkan di sel isolasi selama sepekan, sedangkan Va dipindah ke salah satu lembaga pemasyarakatan di Jawa Barat,” ujar Kepala Rutan Perempuan Kelas IIa Bandung, Dr Lilis Yuaningsih, Rabu (5/2/2020).

Pasca peristiwa tersebut, lanjut dia, semua penghuni Rutan Perempuan Bandung diminta mengenakan daster. Hal ini dilakukan untuk mencegah peristiwa yang sama terulang

“Saya arahkan anak-anak untuk berpakaian seperti perempuan supaya nalurinya tetap sebagai perempuan,” ujar .

Dikatakan dia, sejumlah penghuni rutan yang terindikasi punya kelainan seks suka sejenis atau lesbian, dipindahkan ke kamar yang penghuninya khusus perempuan lanjut usia atau lansia. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*