BEKASI – Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, sinergitas antara media dan kepolisian sangat diperlukan untuk penyebarluasan informasi dan kebijakkan yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, Polres Metro Bekasi akan membuat media center yang dapat mensinergikan antara media cyber kepolisian dengan media yang ada di seluruh Kabupaten Bekasi.
“Media menjadi perhatian khusus dari Kapolri dan Kapolda Jawa Barat, sehingga hari ini saya mencoba membuat suatu wadah yang namanya media center atau media cyber, yang nantinya mensinergikan antara Polres Metro Bekasi dengan media yang ada di seluruh Kabupaten Bekasi dalam mendistribusikan berita,” ujarnya di sela-sela acara Coffee Morning di gedung Promoter Polres Metro Bekasi, Kamis (16/01/20).
Hendra berharap, berita yang disampaikan kepada masyarakat adalah berita yang baik, konstruktif dan dapat disampaikan secara cepat, serta bisa menjadi penyeimbang bagi media non mainstream atau media sosial yang sering kali memunculkan hoax.
Polres Metro Bekasi berencana membentuk kelompok kerjasama dengan seluruh awak media se-Kabupaten Bekasi, untuk mempermudah serta melancarkan pendistribusian serta penyebarluasan berita.
Selain itu, Kombes Pol Hendra telah mempersiapkan empat agenda utama dalam kepemimpinannya sebagai Kapolres Metro Bekasi. Salah satunya jalin sinergitas dengan awak media.
“Kedua, adalah pembenahan institusi dan peningkatan kinerja aparat kepolisian dengan menggali potensi peluang sekaligus mencari solusi atas hambatan saat melakukan tugas,” katanya.
Kemudian, lanjut Hendra, kita cek organ kepolisian Polres Metro Bekasi. Lalu kita scanning, dan setelah keluar potensi dan hambatannya lalu kita padukan dengan beberapa kebijakkan sesuai arahan Kapolri dan Kapolda.
Selanjutnya adalah penanganan masalah intoleransi, konflik sosial, penyalahgunaan narkoba, hingga penanganan kasus korupsi. “Di hari ke-12 kerja saya hari ini, saya telah keliling ke seluruh kepolisian sektor, bertemu tokoh-tokoh agama serta tokoh pemuda untuk membahas persoalan intoleransi,” beber Hendra.
Menurutnya, isu intoleransi bukanlah isu ringan terlebih kini isu tersebut tidak hanya melibatkan lintas komunitas, paham, dan lintas agama saja namun meluas hingga di internal agama itu sendiri sehingga berpotensi memicu perpecahan.
“Ini jadi perhatian pimpinan juga, harus segera ditangani. Jadikan sebuah perbedaan itu menjadi kekayaan untuk mengisi kekurangan bukan alat konfrontasi untuk saling menjatuhkan hingga menjadi konflik. Saya juga sudah temui tokoh-tokoh Ormas, karena pada dasarnya Ormas itu meringankan beban masyarakat bukan memberatkan masyarakat,” katanya.
Kemudian program ketiganya adalah menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas dengan memberantas aksi premanisme terutama aksi premanisme yang menghambat pembangunan.
“Kita sudah punya Tim Cobra, tim itu akan saya intensifkan lagi untuk berantas aksi premanisme,” pungkas Hendra. (jar)