Home » Headline » Waduh, Ada Kerajaan Baru di Nusantara, “Agung Sejagat”, Pengikutnya 425 Orang

Waduh, Ada Kerajaan Baru di Nusantara, “Agung Sejagat”, Pengikutnya 425 Orang

GEGER! Ada kerajaan baru di bumi pertiwi. Kerajaan itui bernama Agung Sejagat, dipimpin oleh Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya Dyah Gitarja. Kerajaan itu mengklaim memiliki 425 orang pengikut. Oleh pengikutnya, Totok dipanggil dengan sebutan Sinuhun, sedangkan sang istri dipanggil Kanjeng Ratu.

Berlokasi di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, kelompok ini disebut Keraton Agung Sejagad. Totok yang disebutan Sinuhun, mengklaim memiliki wilayah kekuasaan seluruh negara di dunia dengan dalih bahwa tatanan di dunia ini terbesar adalah kekaisaran dan terkecil berbentuk republik.

“Keberadaan kami menunaikan janji 500 tahun dari runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1518. Wilujengan Keraton Agung Sejagat ini adalah untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa,” kata Totok dalam keterangan pers di Keraton Agung Sejagad, Minggu (12/1/2020).

Foto: Facebook

Keraton Agung Sejagat, kata dia, memiliki alat-alat kelengkapan yang dibangun dan dibentuk di Eropa, memiliki parlemen dunia yaitu United Nation (UN). “Keraton Agung Sejagat juga memiliki International Court of Justice dan Defense Council. Pentagon adalah Dewan Keamanan KAS, bukan milik Amerika,” jelasnya.

Namun, keberadaan kelompok ini, dirasa warga setempat sangat meresahkan. Seorang warga, Jumeri yang rumahnya bersebelahan dengan “keraton” itu mengaku, sangat terganggu dengan keberadaan kelompok tersebut.

“Kami merasa sangat terganggu, karena kegiatan mereka itu tengah malam nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan jadi suaranya membuat warga terganggu,” ujar Jumeri.

Dikatakan Jumeri, sejak dulu tidak ada kelompok yang mengatasnamakan kerajaan di Pogung. Ia baru tahu, jika ada yang mengaku kerajaan.

“Sudah ada dua orang warga desa yang menjadi pengikut kerajaan tersebut,” katanya.

Dari informasi yang diterima, sosok Totok Santosa Hadiningrat pernah melakukan modus serupa.

Pada tahun 2016-2017, dia membentuk organisasi bernama Jogja Development Committee (Jogja DEC) yang menjanjikan kepada anggotanya akan mendapatkan uang 100-200 dolar Amerika per bulan. Belakangan, banyak anggota Jogja DEC keluar, karena hanya mendapatkan janji kosong.

Di Kerajaan Keraton Agung Sejagat, Totok mewajibkan anggotanya membayar uang seragam Rp3 juta. Selain itu, setiap ada kegiatan kerajaan, tiap anggota juga ditarik iuran, dengan iming-iming kelak akan mendapat gantinya, jika dana dari bank dunia cair. Disinyalir, pengikut kerajaan Totok berasal dari sebagian anggota Jogja DEC yang masih setia.

Sementara itu, Wakapolres Purworejo, Kompol Andis Arfan Tofani mengaku belum ada laporan masyarakat terkait adanya Keraton Agung Sejagad di wilayahnya. Namun jika ada warga yang melapor keberadaan keraton meresahkan tetap diterima.

“Kami menindaklanjuti sesuatu berdasar laporan, namun jika ada keresahan, maka kami bertindak, kamtibmas harus diutamakan,” kata Andis Arfan Tofani.

Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta, munculnya Keraton Agung Sejagad di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo harus disikapi dengan baik. Menurut dia, Pemkab dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait harus melakukan komunikasi, dan mengusut keberadaannya.

“Jadi tidak perlu resah, jika keberadaannya tidak membahayakan sekitar. Tapi bila sudah menyimpang tentunya kami minta untuk laporkan ke pihak kepolisian setempat,” kata Ganjar Pranowo saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (13/1/2020). (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*