CIREBON – Pemerintah Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, baru-baru ini sedang dugancang kabar miring. Diduga dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2019, ada beberapa oknum yang sengaja bersekongkol untuk menyalahgunakan sejumlah bantuan yang aliran dananya bersumber dari pemerintah.
Kabar tersebut awalnya datang dari narasumber yang berinisial DS, dia menceritakan kepada Jabar Publisher, Kamis (19/11/2019) lalu, tentang dugaan penyalahgunaan bantuan-bantuan tersebut. “Waktu itu ditahun 2018 saya dengar Pemdes Tonjong mendapat bantuan dari Dinas Pertanian Kab. Cirebon, berupa 1 unit traktor mini dan 2 unit traktor tangan, yang katanya untuk dikelola oleh kelompok tani, tapi sampai sekarang, keberadaan traktor-traktor itu tidak tahu ada dimana, dan dipakai oleh siapa,” ujar DS.
DS menceritakan, tak hanya traktor saja, kata dia, Dinas Pertanian Kab. Cierbon pada awal bulan November 2019, kembali memberikan bantuan kepada Pemerintah Desa Tonjong, sekitar 125 kantong benih padi. Adapun sejatinya penerima bantuan tersebut masih sama, yakni para kelompok tani yang ada di desa tersebut. “Tapi bantuan itu juga entah kemana muaranya, silahkan bisa tanya keapda petani-petani di sana apakah menerima, dan seberapa besar,” ungkap DS.
Ia juga menganalisa tentang besarnya bantuan yang raib tersebut. “Kalau benar ada bantuan 125 kantong benih padi dari Dinas Pertanian Kab. Cirebon, jika ditanam itu kan itungannya bisa sekitar 9 Hektaran sawah, dan ada lagi isu yang lain, saya juga mendengar bahwa Dana Desa Tahap 3 tahun 2019 kan belum cair, tapi katanya pembangunan infrastrukturnya sudah dilaksanakan. Setahu saya ini kan tidak boleh dan dianggap melanggar aturan,” ungkap DS.
Selang dua hari setelah mendapatkan informasi tersebut, Sabtu (21/11/2019) wartawan Jabar Publisher mengkonfirmasikan ini kepada Pejabat Kuwu Desa Tonjong yakni Uus Rusyadi Via telpon. Ia mengaku, soal bantuan Dari Dinas pertanian berupa Traktor dan pompa air ditahun 2018 kurang begitu tahu duduk permasalahannya. “Saya kurang tahu hanya dengar sepintas-pintas saja, mending tanyakan aja langsung kepada aparat desa yang lain atau kepada kuwu yang waktu itu menjabat. Saya ini kan cuma PJ kang, sebentar lagi juga selesai,” kata Uus menyarankan wartawan JP.
Lalu tentang beredarnya isu bantuan sekitar 125 kantong benih padi dari Dinas pertanian Kab. Cirebon diawal bulan November 2019 tersebut Ia membenarkannya. “Benar, memang ada bantuan benih tersebut, tetapi untuk masalah laporannya saya masih nunggu dari Perangkat desa yaitu Ekbang Desa Tonjong, dan sampai sekarang belum ada laporan. Terus tentang sudah digarapnya pembangunan infrastuktur, yang nanti anggaranya diganti jika pencairan Dana Desa tahap lll Cair, saya belum kordinasi dengan pihak yang terkait karena takut salah. Dan kalau memang ada yang menagih dan jelas laporannya ya saya bayar,” tegas Uus sambil mengisyaratkan bahwa benar kegiatan yang dimaksud sudah dilaksanakan.
Sementara itu, hingga berita ini dipublish, Jumat (6/12/2019) sore, kuwu yang sebelumnya menjabat, sekaligus kuwu terpilih periode 2019 – 2025, Yuherna, belum memberikan keterangan apapun kepada wartawan. Karena saat hendak dikonfirmasi langsung terkait kabar tersebut Ia tidak berada di rumahnya, begitu pula saat JP beberapa kali menghubunginya via telepon, nomor sang kuwu pertahana itu selalu tidak aktif. (tim)
BACA BERITA LAINNYA TENTANG DESA TONJONG:
Mencuat! Polemik Pembangunan Kandang Ayam Modern Di Desa Tonjong – Pasaleman