CIREBON – Kerja keras yang dilakukan para petugas Puskesmas Kalimaro, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, membuahkan peraihan “Akreditasi Madya” dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI belum lama ini.
Akreditasi merupakan suatu pengakuan yang diberikan oleh lembaga eksternal terhadap penilaian kesesuaian proses dengan standar yang berlaku. Tak ayal, selama hampir satu tahun ke belakang, seluruh karyawan di Puskesmas Kalimaro lebih sibuk dari biasanya guna mempersiapkan akreditasi tersebut. Tak jarang mereka pun harus pulang larut malam.
Kendati belum meraih predikat yang terbaik (Akreditasi Paripurna) namun karyawan di Puskesmas Kalimaro tetap mengaku bangga dengan predikat madya yang kini disandangnya. Demikian disampaikan Kepala UPTD Puskesmas Kalimaro Juhud S melalui Ketua Program Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas Kalimaro, Rakhmat Hidayat saat ditemui JP dalam acara Germas, Sabtu (30/11/2019).
“Alhamdulillah, akreditasi tahun ini kita dapat Madya. Madya merupakan tingkat ketiga dari 5 tingkatan yakni tidak terakreditasi, dasar, madya, utama, dan paripurna. Kalau dari tingkat keberhasilan memang paripurna-lah yang diharapkan, dan sejauh ini ada 6 puskesmas di Kab Cirebon yang sudah paripurna. Namun karena sarana dan prasarana di puskesmas kami belum lengkap, dan upaya kami juga sudah maksimal, kami terima saja dengan senang hati perolehan akreditasi madya ini,” ungkap Rakhmat.
Ia berharap, selama kurun waktu 3 tahun ke depan, ada dukungan dari Pemkab dan Dinkes Kab Cirebon kepada Puskesmas Kalimaro sehingga pada akreditasi berikutnya bisa ‘naik kasta’ menjadi utama atau bahkan paripurna. “Untuk sarpras semoga bisa disupport pemda dan dinkes dalam 3 tahun ke depan. Sebab, agar bisa paripurna itu harus diimbangi dengan ketersediaan sarpras juga. Misalnya, ambulance harus punya dua, nah kita baru punya satu ambulance untuk pusling (puskesmas keliling). Sedangkan ambulance 119 untuk mengevakuasi pasien tidak mampu dan melayani dengan gratis dengan menekan nomor 119, kita belum punya,” jelas PNS fenomenal ini.
Selain itu, untuk naik predikat, kata dia, Puskesmas Kalimaro juga membutuhkan pembangunan IPAL (instalasi pembuangan air limbah) medis. Sejauh ini Puskesmas favorit di Cirebon Timur itu baru menerapkan pemisahan ruang yakni ruang inspeksi dan infeksi. Berikutnya adalah kebutuhan dokter umum dan dokter gigi yang hingga kini belum terpenuhi.
“Dokter umum di Puskesmas harus dua, kita baru punya satu dokter. Sedangkan untuk dokter gigi kita gak ada. Kalau dengan kondisi seperti itu kita meraih paripurna, nanti malah dipertanyakan, kok bisa? Jadi yang penting adalah Puskesmas Kalimaro ini terakreditasi dulu, dan kita bangga dengan predikat madya yang kita dapatkan. Semoga dengan akreditasi ini, kami bisa lebih memantapkan komitmen untuk memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terbaik yang berkelanjutan atau continuous quality improvement (CQI),” pungkas Rakhmat. (jay)