CIREBON – Jajaran panitia menggelar rapat persiapan dan pemantapan untuk pelaksanan acara Haul Mbah Sutajaya dan Pangeran Penganten, tahun ke lima, yang akan dilaksanakan pada Sabtu (23/11/2019) sampai dengan minggu (24/11/2019), yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Warga Sutajaya Gebang (FKWSG). Sejauh ini, langkah persiapan terus on the track dan sudah dibentuk sesuai jobdesk’nya masing-masing.

Rapat tersebut bertempat di halaman rumah pusaka keturunan Pangeran Penganten Elang Rayi (Fadjarudin), di Blok Pengampon, Desa Gebang Kulon, Kec Gebang, Kab. Cirebon, Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 20’00 sampai pukul 23’00 WIB.
Dari pantauan Jabar Publisher langsung di lokasi, terlihat ratusan orang berkumpul dari berbagai unsur dalam rapat tersebut. Seperti unsur pemerintahan Kec Gebang, Muspika Gebang, pelaku seni, Komunitas Musik Cirebon Timur (KMCT), tokoh masyarakat, Komunitas Orang Cirebon (KOCI), ibu-ibu pengajian, majelis keagaman, dan unsur lainnya terlihat kompak untuk berparisipasi meramaikan acara tersebut.
Ketua FKWSG H. Tarmadi, mengatakan, acara haul Mbah Sutajaya dan Pangeran Penganten bertujuan mengungkap kembali sejarah yang terpendam. “Dari haul ini kita bisa mengambil hikmah yakni bisa melihat kembali sejarah Gebang yang sudah lama terpendam. Dan mungkin di zaman sekarang banyak yang tidak tahu sejarah ini. Untuk itu kita bisa munculkan kembali, kembangkan, dan dikenalkan kembali sisi historis ini,” ungkap Tokoh Masyarakat Gebang yang sudah dikenal di Seantero Nusantara ini.
H. Tarmadi menjelaskan, selain itu diharapkan acara ini dapat memunculkan keberkahan untuk semua. “Semoga kita juga mendapatkan barokah dari Allah karena kita sebagai manusia dan keturunan Mbah Sutajaya dan Pangeran Penganten masih mendoakan dan menghormati para sesepuh kita yang sudah meninggal dunia. Mereka sudah berjasa membangun, membabad alas wilayah Gebang, hingga sampai sekarang menjadi daerah kediaman kita yang tercinta ini,” terangnya.
Sejumlah acara yang akan digelar nanti antara lain pagelaran seni budaya seperti tari topeng dari Losari, Gending Caruban dan banyak lagi. “Dan yang lebih menarik yaitu adanya peran kolosal, yang nanti diperankan oleh para tokoh-tokoh masyarakat Gebang, para kuwu, perangkat desa, pembina dari koramil,” tambahnya.
Diharapkan, semua warga Gebang dan sekitarnya untuk bisa menyaksikan suguhan spektakuler kolosal tersebut. Tak sampai disitu, acara juga akan dimeriahkan oleh para pelaku seni borok yang hadir di kirab budaya. “Saya berharap, semuanya bisa ikut memeriahkan acara tersebut. Untuk diketahui yang menjadi tata kelola dalam acara nanti adalah teman-teman dari KMCT,” pungkas H. Tarmadi. (adi/jp)
