Home » Headline » Subhanallah! Fenomena Ini Muncul Saat Tahlil Akbar Habib Musthofa di Rumdin Wabup Karawang

Subhanallah! Fenomena Ini Muncul Saat Tahlil Akbar Habib Musthofa di Rumdin Wabup Karawang

KARAWANG – Habibana Musthofa bin Hamid Aljufri telah berpulang pada Selasa (19/11/2019) malam di usianya yang ke 47 tahun. Esok harinya, hari ini, Rabu (20/11/2019) pukul 18:00, Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Jimmy Zamakhsyari langsung menggelar Tahlil Akbar bersama para Kyai, Pimpinan Ponpes, Kaum Milenial Pecinta Sholawat bersama ratusan muslimin muslimat.

Dalam shalat maghrib berjamaah sebelum tahlil digelar, ada fenomena menarik, yakni munculnya sejumlah burung, tepat di depan imam dan jajaran jamaah di shaf depan. Tak hanya itu, alam pun seolah tampak menangisi kepergian sang habib, dimana cuaca Karawang yang biasanya panas, senja hari tadi terasa sejuk. Bahkan selama shalat maghrib, rintik-rintik air tetus turun dari langit. Namun memasuki rokaat ketiga, rintik-rintik hujan lenyap, begitu juga dengan burun-burung kecil yang langsung pergi usai salam.

“Subhanallah, tadi bapak ibu semua mungkin melihat, saat shalat, burung-burung keluar semua, beterbangan dan ikut shalat. Selesai shalat, mereka, burung-burung itu langsung hilang. Itu tandanya habib kita itu orang yang sangat soleh,” ujar Kang Jimmy saat menaiki mimbar tahlil bersama para kyai.

Namun untaian shalawat yakni sholawat asghiel, sholawat tibbil qulub yang dikumandangkan, membuat udara tetap sejuk tejaga selama tahlilan. Semakin malam, ratusan jemaah terus bersatangan memadati halaman rumah dinas wakil bupati yang dikenal nyantri itu. “Setelah ini, saya akan menghadiri undangan maulid nabi. Saya juga akan membagikan hadiah keren kepada jemaah yang hadir,” imbuh Kang Jimmy.

Lalu, jajaran panitia tahlil membagikan aufa atau lukisan telapak kaki Rosulullah kepada semua peserta yang hadir. Yang khasiatnya atau faedahnya sangat banyak.

LUKISAN TELAPAK KAKI ROSUL – Kang Jimmy menunjukkan lukisan telapak kaki rosul di rumdin wabup, beberapa jam sebelum Habib Musthofa wafat, kemarin.

Sedangkan di akhir sambutan Kang Jimmy sebagai Sohibul Baith, menekankan bahwa saat ulama meninggal itu butuh waktu agar dapat penggantinya. “Profesor mati banyak gantinya, dokter mati banyak gantinya, presiden mati banyak gantinya, tapi jika ulama wafat, maka butuh waktu untuk menemukan penggantinya,” tandas Kang Jimmy sambil berpesan agar semua yang hadir terus bersholawat dan mengamalkannya.

Ketua PCNU Karawang, K.H. Ahmad Ruhiyat mengatakan, bahwa Almarhum Habib Musthofa adalah pendekar sholawat yang dicintai. “Berkumpulnya kita disini untuk mendoakan Daiballah, pendekar sholawat yang terus mengumandangkan sholawat, terus berdkawah, di Purwakarta Karawang, Bekasi, Subang dan umumnya di Jawa Barat. Beliau gugur saat melaksanakan tugasnya yaitu berdakwah. Insya Allah kelak akan berkumpul dengan kita semua di SyurgaNya, bersama Baginda Rosul,” terangnya. Acara lalu dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin dan Tahlil dan berlangsung khidmat hingga doa penutup. (jay/zen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*