BEKASI – Lantaran dikomplain salah satu warga terkait adanya pengecoran Jalan Lingkungan (Jaling), gang Drahim kampung Pulo Timaha 003/009 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Kontraktor CV. Karya Insan Ekatama (KIE) naik pitam atau emosi, lantaran pekerjaannya diminta warga agar dikerjakan sesui spek yang di tentukan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Selain emosi yang dilampiaskan saat berdebat dengan salah satu warga setempat, kontraktor CV. KIE pun melontarkan bahasa kalau pekerjaan proyek yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tidak ada yang beres.
“Dimana ada proyek APBD atau Pemda yang dikerjakan sesuai spek, dimana tunjukan,” ucap salah satu kontraktor CV, KIE kepada salah satu warga di lokasi proyek, Jumat 6/9/2019.
“Ini kan proyek Pemda yang bayar juga Pemda ya terserah Pemda, mau dikerjakan berapa, 10 cm kek mau berapa kek sekarangkan masi pakek duit saya,” tuturnya.
Selain itu, kontraktor yang begitu emosi lantaran warga minta tetap dikerjakan agar sesuai spek, kontrak CV. KIE naik pitam, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Bahkan dengan nada yang begitu keras kontraktor membentak salah satu warga yang menuntut agar dikerjakan dengan benar.
“Ini yang bayar siapa, saya tanya ini yang bayar siapa, ente warga mana, inikan sekarang pake duit saya, ya terserah saya, kalau ada kekurangan entar juga kan dipotong sama Pemda,” katanya dengan nada keras.
Sementara, warga yang menuntut agar dikerjakan sesuai spek berdasarkan RAB yang sudah ditentukan oleh Dinas, tetap menuntut agar dikerjakan dengan benar.
“Tolong kerjakan dengan benar, sesuai RAB, itu yang saya minta, kok cuman minta dikerjakan dengan benar saja susah sih, emang saya salah kalau minta dikerjakan dengan benar,” jawab Fery salah satu warga.
“Kampung ini sudah lama mengharapkan kalau jalannya bisa dicor, kok sekarang giliran dapet mau dikerjakan asal-asalan, saya gak akan terima saya tetap minta dikerjakan dengan benar,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, kalau memang abang sebagai pemborong, seharusnya tau berapa ketebalan yang sudah ditentukan dalam RAB pada proyek Jaling.
“Ini saya ukur aja ketebalan tidak lebih 10 cm, bahkan ada yang ketebalan hingga 7 cm, papan bekistingnya cuma 13 cm, sementara ketentuannya adalah 15 cm, begitu banyak yang dikurangi ketebalan betonnya,” tandasnya.
Dirinya meminta, bersama warga Rt003/009 pekerjaan proyek saat ini agar dikerjakan sesuai spek, jangan dikurangi sedikitpun ini kan sudah ketentuan.
Selain Fery, beberapa warga lain pun mengutarakan hal yang sama, agar pekerjaan ini dikerjakan sesui spek.
“Tadi juga saya heran, kok ketebalannya tidak sama sama gang yang sebelah, ini kok tipis banget, namun dikatakan pekerjanya memang seperti ini, kami tidak tau kalau tebalnya 15 cm,” ungkap warga Rt.003.
Warga pun sontak keluar rumah lantaran adanya perdebatan antara warga dengan kontraktor CV. KIE, dan warga tetap minta dikerjakan sesuai spek, tebalnya harus 15 cm. (Fal)