Home » Cirebon » Pantau Dana Desa, Camat Pabuaran Selalu Gandeng Muspika

Pantau Dana Desa, Camat Pabuaran Selalu Gandeng Muspika

CIREBON – Kecamatan Pabuaran benar-benar concern memperhatikan pembangunan di 7 Desa yang ada di wilayahnya yakni Desa Hulubanteng, Hulubanteng Lor, Jatirenggang, Pabuaran Kidul, Pabuaran Lor, Pabuaran Wetan dan Sukadana.

DISKUSI – Camat Pabuaran Moch Cholik saat berdiskusi soal pembangunan di desa-desa bersama Pemred JP, Hasan Jay, di ruang kerjanya.

Tekad kuat itu disampaikan Camat Pabuaran, Moch Cholikussurur saat diwawancarai Jabar Publisher, Kamis (25/7/2019) siang. Bahkan demi tercapainya kesuksesan pembangunan desa, Ia akan selalu menggandeng Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) yang didalamnya ada Kapolsek Pabuaran juga Danramil Pabuaran dalam melakukan pemantauan.

Ia mengungkapkan, Dana Desa (DD) tahap 2 yang ada di wilayah Kecamatan di Pabuaran hingga kini memang belum ada pencairan. Namun Ia memprediksi dalam waktu dekat (akhir Juli) sudah ada pencairan meskipun tidak serentak. Saat ini kondisi pembangunan dari pantauannya di desa-desa, ada yang sudah selesai, ada pula yang sedang tahap finishing hasil serapan DD tahap 1 2019.

“Dana desa yang turunnya dari perintah pusat tersebut akan dialokasi untuk pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar di setiap desa. Dari pantauan kami, pelaksanaan pembangunan dari DD sebelumnya, di Pabuaran tidak ada masalah,” ungkapnya.

Kendati demikian, agar pengelolaan dana desa ke depan berjalan semakin baik dan sesuai SOP, Camat Pabuaran akan melibatkan Muspika. “Saya bersama tim dari Kecamatan Pabuaran dengan melibatkan Mupika selalu memantau ke desa-desa karena kami mempunyai regulasi untuk melakukan pembinaan baik secara rutinitas maupun berkala,” ujar Cholik.

Kholik juga menambahkan bahwa dalam pandangannya, Pemimpin Kecamatan itu bukan hanya camat saja, tetapi pemerintahan yang ada di kecamatan yaitu Camat, Kapolsek dan Denramil. “Walupun tupoksinya berbeda tapi tujuannya sama,” imbuhnya.

Ia menegaskan, secara teknis, terkait pemantauan ke desa-desa, memang bisa diwakilkan oleh salah satu petugas dari kecamatan, namun pihaknya tetap menggandeng muspika. “Tetapi kalau secara regulasi kan sesuai aturan, bila mana kami disuruh monitor, maka kami akan bersama tim turun ke desa-desa, makanya saya tidak pernah lepas dengan muspika setiap saat untuk ikut memantau. Tujuannya agar ada marwah dan tanggung jawab total dari para kuwu, jika dikunjungi bersama-sama,” pungkasnya. (adi/jay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*