Home » Karawang » Gebang Karawang » Pipa Pertamina Diduga Bocor, Cemari Laut Karawang

Pipa Pertamina Diduga Bocor, Cemari Laut Karawang

CIREBON – Pesisir Utara Karawang tercemar minyak mentah, Minggu 21 Juli 2019. Diduga kuat, minyak tersebut berasal dari kebocoran pipa Pertamina yang berlokasi sekira 7 mil dari bibir pantai Cilamaya.

Minyak tersebut dikhawatirkan mengancam kehidupan biota laut. Sejumlah petugas dari kepolisian, aparat pemerintah, dan masyarakat berupaya mengumpulkan cairan tersebut dan memasukannya ke dalam karung.

Wanusuki, salah seorang warga pesisir Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya mengatakan, pantai Cemarajaya ikut tercemar minyak tersebut. Cairan itu kini sudah mulai masuk ke tambak-tambak ikan milik warga.

Dari penelusurannya, cairan itu muncul dari kegiatan eksplorasi Pertamina PHE ONWJ di Blon YY A. “Awalnya hanya berupa gelembung gas yang muncul sejak 12 Juli 2019. Kemudian terjadi tumpahan minyak,” kata Wanusuki.

Menurut dia, tumpahan minyak tersebut baru sampai ke pesisir utara Karawang 21 juli 2019, pukul 17.30. “Kami berharap ada tim ahli yang diterjunkan ke lapangan untuk mengatasi tumpahan minyak ini,” katanya.

Bupati Karawang mengatakan telah menerima laporan terjadinya pencemaran pantai tersebut. “Kami telah menerima laporan dari Kepala Desa Sedari dan Cemarajaya terkait hal itu. Kamis 25 Juli, penanggung jawab proyek itu kami panggil untuk menjelaskan mengapa sampai terjadi tumpahan minyak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Nuredy Irwansyah Putra mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di perairan Pantai Cilamaya di dekat pantai Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan dengan titik kordinat S 6 09 35″ E 107 60’28”

“Itu baru data sementara dan belum bisa kami sampaikan secara detail karena masih menunggu hasil dari lapangan,” kata Nuredy.

Kebocoran minyak Pertaminan bukan baru kali ini terjadi di pantai Karawang. Setahun silam, sempat terjadi kebocoran serupa di perairan Karawang.

“Namun, kebocoran minyak kali ini sudah masuk ke tambak ikan dan udang sehingga dapat merugikan petambak dan nelayan,” kata Wanusuki. (dbs/pr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*