CIREBON – Pembangunan Gardu Induk (GI) PLN 150 Kv yang bertempat di Desa Kalimaro, Kec Gebang, Kab Cirebon, yang sebelumnya disegel dengan garis polisi kini sudah dibuka kembali, sejak seminggu terakhir ini.
Dari pantauan Tim Jabar Publisher, Selasa (22/7/2019) langsung di lokasi, terlihat aktifitas pekerja dan keluar masuk truk yang membawa tanah urug. Diprediksi, ada belasan armada yang setiap harinya keluar masuk lokasi proyek.
Menurut keterangan salah satu pengurus armada yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa kegiatan di lokasi proyek GI PLN saat ini baru tahap pengurugan. “Rencananya tanah tersebut diurug dengan ketebalan lapisan sebanyak 5 layer. Untuk 1 layernya kira-kira 40 cm jadi jumlah 5 layer diperkirakan 2 meter ketebalan tanah urugnya, waktunya sekitar 3 bulanan,” ujar sumber.
Informasi lainnya yang didapat di lapangan, saat ini ada 5 suppliyer urugan yang mana setiap armadanya dalam satu hari bisa membawa 4 rit per harinya. “Nanti setelah padat semua urugannya. Baru ke tahap konstruksi fondasi. Itu udah beda lagi yang mengerjakannya mas, bukan kita,” terang sumber.
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi lebih jauh soal pekerjaan urugan tersebut, penanggungjawab/suppliyer urugan tanah H. Oni asal Desa Japura, Kec Asjap dan Leman asal Desa Gebang, Kec Gebang sedang tidak berada di lokasi. Begitu pula saat dihubungi lewat HP, ponsel yang bersangkutan dalam keadaan tidak aktif.
Diberitakan sebelumnya, penyegelan dilakukan oleh Polres Cirebon di lokasi proyek urugan GI PLN di Kalimaro beberapa waktu lalu, karena material yang diambil untuk urugan itu dari penambangan ilegal. “Kita segel karena supplay bahan material yang dikirim ke lokasi tersebut dari pertambangan yang tidak berizin,” ujar Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Kartono Gumilar akhir Juni 2019 lalu . (adi/crd)