CIREBON – Bagi pencinta kopi sejati yang ingin merasakan nikmatnya suguhan aneka rasa dan aroma kopi setelah buka puasa di bulan Ramadhan, silahkan datang ke Cafe Ethez Coffee yang lokasinya berada di samping Lapangan Sepak Bola Si Manuk Dadali, Desa Dompyong Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Cafe Ethez Coffee yang dilaunching pada hari ke 4 Ramadhan ini sudah cukup banyak peminatnya lho. Para pengunjung mungkin tertarik karena selain harganya terjangkau tempatnya juga enak untuk nongkrong. Apalagi saat malam hari, suasananya hening dan tenang di dekat hamparan sawah membuat suasana makin nyaman. Sehingga Ethez Kafe menjadi Tempat yang pas untuk bersantai bersama sahabat atau keluarga anda.
Selama bulan puasa ini, Ethez Coffee buka pada jam 8 malam sampai jam 3 dini hari. Di sana pengunjung bisa pesan berbagai macam menu pilihan kopi terbaik, diantaranya ada Coffee Robusta, Arabica, Vietnam, Kopi Susu Ijo, Green Tea, dan lainnya. Ada juga cemilan lezat yang bisa disantap sebagai teman ngopi anda.
Nah siang harinya, anda juga bisa mencuci motor anda di sana. Karena di sisi sebelah selatan, ada space khusus untuk tempat cuci motor. Jadi selepas bulan puasa nanti, anda bisa ngopi sambil menunggu motor anda selesai dicuci, karena kafe ini sudah buka dari pagi.
Sekarang kita masuk ke ulasan spiritual sang pemilik kafe Ethez, Maulana. Yang bikin salut dan bisa dijadikan contoh oleh muda mudi lainnya adalah sang owner Enthez Coffee ini adalah anak muda berusia 19 tahun. Sosok remaja mandiri dengan semangat tinggi ini adalah anak yatim piatu dan hidup sebatangkara.
Kedua orang tuanya sudah meninggal. Begitu pula kakak satu-satunya juga wafat saat Maulana duduk di bangku SMP. Namun semua takdir itu tidak menjadikannya patah semangat, justru menjadi motivasinya untuk bangkit. “Ayah saya meninggal waktu saya kelas 5 SD. Kalau ibu baru wafat sekitar 40 hari yang lalu mas,” ujar Maulana.
Ia juga menceritakan asal mula membuka bisnis kafe ini. Maulana sebelumnya pernah belajar meracik kopi sewaktu pesantren di Jombang – Jawa Timur. Sejak itu, pengalaman dan ilmu yang Ia miliki mulai dikembangkan, sambil sedikit demi sedikit Maulana juga menabung untuk membuka kafe. “Adanya cafe ini juga berkat dukungan teman-teman, sampai tercapailah cita-cita saya sekarang, bisa buka Kafe dan Cucian Motor berikut sewa tempat,” jelasnya.
Maulana juga menjelaskan kepada wartawan Jabar Publisher bahwa Ethez itu artinya lantang atau keras. “Jadi filosofinya mumpung saya masih muda ya harus bekerja keras untuk meraih masa depan. Dan saya selalu berprinsip untuk terus ikhtiar, jangan pernah menyerah karena jika kita ada kemauan dan berdoa Insya Allah semua dikabulkan,” pesan Maulana mengakhiri wawancara. (adi)
deket pisan inimah biasa ke sini, memang enak