CIREBON – Aparat gabungan menyita 4.447 liter minuman keras (miras) dari sejumlah warung yang tersebar di Cirebon. Razia miras terus digencarkan polisi bertepatan bulan suci Ramadan 2019.
“Totalnya 4.447 liter miras, ada tuak, ciu dan miras pabrikan. Ini hasil operasi gabungan Polri dan TNI di seluruh kecamatan yang ada di Cirebon selama dua pekan jelang Ramadhan,” tutur Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto di Mapolres Cirebon, Jalan Raden Dewi Sartika, Cirebon, Jawa Barat, belum lama ini. Dari 4.447 liter miras itu, dia menambahkan, 1.731 botol di antaranya merupakan miras pabrikan berbagai merek. Pihaknya berjanji merazia penjual miras yang beroperasi saat Ramadhan. “Kita terus perangi miras dan premanisme di Cirebon,” katanya.
Suhemanto menyebutkan ribuan liter miras tersebut paling banyak diamankan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gebang, Arjawinangun, dan Pabuaran. “Kita tidak akan mentolerir penjualan miras selama Ramadhan. Kita akan terus perangi,” ucapnya.
Selain mengamankan 4.447 liter miras, menurut dia, pihaknya mengamankan 22 pelaku peredaran miras. “Total kasusnya 22, tersangka 22 orang. Ini termasuk tindak pidana ringan, kita akan menindaklanjuti,” kata Suhermanto.
Menurutnya dari seluruh kecamatan yang dilakukan razia cipta kondisi, seluruh barang bukti miras paling banyak ditemukan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Arjawinangun, Kecamatan Gebang dan Kecamatan Pabuaran.
“Dari tiga kecamatan itu, kita cukup banyak menyita minuman keras. Selain itu juga diwilayah itu terdapat sejumlah pedagang yang memandel, bahkan ada beberapa pedagang yang kerap kali membuat surat peryataan,” katanya.
Sementara itu, Kasatnarkoba Polres Cirebon AKP Joni menambahkan, sejak Januari sampai dengan April 2019, 22 orang tersangka sudah diamankan karena melanggar Perda Kabupaten Cirebon tentang minuman keras. “Puluhan orang itu kita tahan, karena membandel menjual belikan miras dilingkungannya,” tandasnya.
Ia menegaskan, selama bulan ramadhan ini pihaknya tidak akan mentolerir siapapun yang menjual minuman keras, dan akan segera ditindak jika masih ada yang membandel. “Giat KKYD dan operasi premanisme juga akan rutin digelar demi menciptakan suasana kondusif selama bulan Ramadhan ini,” pungkasnya. (crd)