CIREBON – Rencananya, besok hari Kamis (11/4/2019) Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) akan melakukan aksi unjuk rasa ke Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon. Rencananya, aksi unjuk rasa tersebut menyikapi dugaan penyimpangan proyek Sport Center Watubelah yang masih belum selesai hingga kini.
“Izin dari Polres sudah keluar. Besok kita akan bergerak menuju DPKPP. Kita akan mempertanyakan kenapa sampai sekarang proyeknya belum selesai juga,” kata Korlap aksi, Toni Gumelar kepada JP, Rabu (10/4/2019).
Toni menjelaskan, aksi unjuk rasa tersebut dipicu oleh ketidakpuasan berbagai kalangan dengan kinerja sejumlah dinas terkait termasuk DPKPP. Dari tahun 2016, pembangunan sport center setiap tahunnya hanya menyisakan masalah. Anggaran yang sudah digelontorkan sekitar Rp 275 miliar, dinilai sia-sia karena kondisi saat ini masih saja terbengkalai.
“Sejak tahun 2016 anggarannya ratusan miliar. Sementara kondisinya tetap terbengkalai. Ini ada yang salah dalam perencanaan juga pengawasannya. Kita akan sikapi karena ini memakai uang negara,” jelas Toni.
Toni mencontohkan, pemasangan rumput sintesis pada lapangan bola, dinilai sangat tidak layak. Masalahnya, pemasangan tersebut harusnya jangan dulu dilakukan, sebelum sport center benar-benar selesai. Ada juga bagian lainnya yang sudah dibangun, sementara sarana penunjang lainnya belum selesai.
“Kalau mau dilanjutkanpun, sampai sejauh mana perencanaannya. Kami berhak tahu. Sudah hampir tiga tahun dibangun tapi masih mangkrak dan terkesan kumuh. Padahal setiap tahunnya, anggaran selalu besar,” ungkap Toni.
Toni menduga, ada penyalaggunaan anggaran dalam proyek tersebut. Dia khawatir, kasus sport center akan mirip seperti kasus Hambalang. Padahal, angarannya sendiri setiap tahun selalu dikucurkan, tapi pada penyerapannya terkesan terbengkalai.
“Ini kan ikon stadion kebangggan masyarakat Kabupaten Cirebon. Terus, mau sampai kapan proyek ini selesainya. Perlu berapa ratus milyar lagi duit yang harus digelontorkan. Ini tidak bisa dibiarkan,” tukas Toni.
Sayangnya, Kadis DPKPP Kabupaten Cirebon, Sukma Nugraha saat dihubungi lewat sambungan teleponya untuk dikonfirmasi, ponselnya selalu tidak aktif. (man)