CIREBON – Tahapan demi tahapan polemik Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) terus bergulir. Kali ini sudah ada sekitar 1.300 lebih nasabah yang mendatangi Posko Krisis Center CSI di Kejaksaan Negeri Kab Cirebon (Kejari). Saat ini Kejari Sumber tengah menunggu tim appraisal (penilai aset) untuk menghitung nilai pada 60 objek bidang tanah dan barang milik CSI yang akan dilelang guna mengembalikan dana kepada para nasabah.
Demikian disampaikan Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Kab Cirebon Aditya Rakatama kepada Jabar Publisher, Senin (25/2/2019). “Progresnya sedang menunggu validasi data nasabah. Kami juga sudah survey ke lapangan terkait aset-aset CSI untuk dilelang,” ungkapnya. Laporan terakhir penanganan perkara CSI, pihaknya menerima data dari tim verifikasi dan validasi CSI sejumlah 21 ribu lebih nasabah dengan nominal sekitar Rp 2,1 triliun.
Kasi Intel yang juga Humas Kejari Sumber ini menjelaskan, adapun untuk besaran pengembalian dana nasabah Ia tidak bisa memastikannya, mengingat database CSI sendiri hingga kini masih abu-abu alias selalu berubah. “Bunyi putusan hakim adalah dana dikembalikan kepada nasabah secara proporsional. Jadi kalau perkiraan kasar untuk satu orang itu bisa dikembalikan kurang dari separuh, bisa sepertempat, mungkin bisa lebih kecil lagi. Di sisi lain nasabah ini jumlahnya tidak valid, CSI juga tidak punya data base,” terangnya sambil menyebutkan jika dipikul rata maka masing-masing nasabah hanya akan mendapat Rp 300 ribu.
Ditanya soal deadline pendataan nasabah dan jadwal lelang aset CSI, Raka begitu dia akrab disapa menjelaskannya diplomstis. “Berapa bulan lagi itu ya tergantung nasabah. Kita sudah sampaikan ini kepada forum diskusi CSI, kami juga sudah buka posko CSI Krisis Center yang buka selama jam kerja, hari senin – jumat, tujuannya agar tidak sampai salah orang,” tandasnya.
Sedangkan terkait keberadaan aset, lanjut dia, untuk uang sebesar Rp 25 miliar dititipkan di rekening (giro) Bank BRI, kendaraan/barang disimpan di kantor kejaksaan, sedangkan aset tanah dan bangunan sejumlah 60 bidang ada di masing-masing lokasi.
“Untuk lelang kami pasti umumkan di media cetak dan webiste dan lelang ini terbuka untuk umum dengan mekanisme pembeli termahal adalah pemenangnya. Untuk aset berupa tanah, nanti akan kami hadirkan penaksir harga dari BPN, untuk kendaraan ada dari Dishub untuk ditaksir, dan seterusnya,” ulas Kasi Intel.
Ia meminta masyarakat yang merupakan nasaba CSI dan belum melapor, untuk segera datang ke Crisis Center CSI di Kejari Sumber. “Kami juga imbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran-tawaran dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk lebih jelasnya silahkan datang langsung ke posko yang kami sediakan di depan,” imbaunya.
Sementara itu, menurut penuturan petugas Kejari Sumber di Posko Krisis Center CSI, hingga pekan ini sudah 1.300 nasabah CSI yang datang untuk menyerahkan data-data mereka sebagai nasabah seperti identitas diri, buku tabungan, surat-surat, dan dokumen lainnya. Petugas juga menunjukkan sejumlah aset CSI berupa tanah yang tertuang dalam putusan hakim, di,ana lokasinya tersebar di seluruh wilayah Cirebon.
Adapun aset berupa kendaraan yakni satu unit mobil Pajero putih tahun 2014 dengan Nopol E-1-IN yang terparkir di halaman belakang kantor kejaksaan. “Sudah 2 tahun ini dibiarkan di sini, tidak dipanaskan atau diapa-apakan. Mobil ini juga nantinya akan dilelang,” ujar petugas Kejaksaan. (jay/adi)