Home » Cirebon » Korban Pemukulan Di Rumdin Ketua DPRD Kab Cirebon Minta Kasusnya Diusut Tuntas

Korban Pemukulan Di Rumdin Ketua DPRD Kab Cirebon Minta Kasusnya Diusut Tuntas

CIRBEON – Masyarakat Kabupaten Cirebon sempat heboh dengan insiden dugaan penganiayaan oleh sekelompok orang yang terjadi di dalam rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (24/12) sekitar pukul 15.30 WIB.

Korban berharap, adanya tindakan hukum secara tegas terhadap para pelaku agar tidak menjadi preseden buruk serta tidak terulang kembali.

Korban penganiayaan, Hari Dian Alan Nuari (35) dalam Jumpa Pers di Kantor LSM KOMPAK, Desa Astanamukti Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/12/2018) mengatakan, kronologis penganiyaan terjadi bermula saat dirinya mengantar Feriyanto Sandria dan M. Taufik Hidayat yang ingin mengajukan surat pengunduran diri dari kepengurusan PDI Perjuangan karena telah menjadi perangkat Desa di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

“Saya dihubungi untuk menemui bahasanya untuk klarifikasi tetapi disana ditanya soal yang tidak nyambung terkait klarisfikasi tersebut oleh Hasan Sambudi dari BMI. Ketika itu spontan marah dan menendang meja, kemudian teman-teman Hasan Sambudi langsung memukuli saya,” kata Hari.

Ketidak nyambungan klarifikasi tersebut kata dia, lantaran Hasan Sambudi mempertanyakan terkait status facebook dirinya yang merasa kecewa karena ingin ketemu dengan wakil rakyat tetapi tidak pernah mau menemuinya. Lalu dirinya mengantarkan teman-temannya ingin meminta surat pengundura diri dari kepartaian. Atas kejadian tersebut ia mengaku kecewa lantaran menyikapi persoalan tersebut dengan arogan. Untuk itu dirinya meminta masalah ini diproses secara hukum dan menangkap pelaku maupun aktor dibelakang.

“Tempat kejadian di pendopo belakang di rumah dinas ketua dewan, Haji Mustofa. Dia melihat langsung dan sempat melerai saat itu, namun kewalahan karena sendirian. Ada empat orang pelaku dimana salah satu pelaku yang saya kenal adalah Mustani, sebagai anggota BMI,” ujarnya.

Pengacara korban, Yaser Arafat menambahkan, pihaknya akan mengawal kasus kliennya tersebut agar diprosaes secara hukum dan berharap pihak Polres bertindak professional dalam menangani kasus tersebut. “Usut tuntas aktor intelektualnya juga bukan saja terhadap pelaku yang melakukan pemukulan  supaya masyarkat percaya,” harapnya.

Sementara salah seorang perwakilan warga, Dedi Candra, sebagai masyarakat Kabupaten Cirebon merasa prihatin menyangkut tempat tinggal Ketua DPRD dimana sebagai rumah rakayat dan ketua dewan adalah symbol masyarakat Cirebon terlebih tahun ini adalah tahun politik dimana sebagai calon wakil rakyat harus memberikan pembelajaran kepada masyarakat dengan baik.

“Skenario ataupun spontanitas, kejadian yang dilakukan institusi BMI yang merupakan sayap partai tersebut jelas kami sesalkan, karena tindakan mereka tidak profesional,” ujarnya. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*