CIREBON – Jalan di Desa Dompyong Kulon, Kec Gebang, Kab Cirebon, tepatnya di blok Campedak rusak parah dan kini sedang diperbaiki. Namun hal itu tidak terlalu disambut antusias warga setempat, karena perbaikannya cenderung setengah hati alias ditengah perbaikan malah ditinggal oleh pemborongnya. Tidak ada yang tahu pasti mengapa pekerjaan ini tidak dituntaskan.

RUSAK – Jalan depan Ponpes Assohwah Desa Dompyong Kulon bergelombang dan licin saat hujan. (Foto: Hanavy)
Dari pantauan jabarpublisher.com di lokasi, Jumat (30/11/2018), jalan sepanjang ratusan meter itu kondisinya memprihatinkan. Bahkan di tengah jalur yang diperbaiki tersebut ada sebuah gorong-gorong yang dibiarkan menganga tanpa ditutup selama beberapa minggu. Untuk kendaraan roda empat, akses jalan di sana hanya bisa digunakan setengahnya saja karena di sisi kanan jalan terpotong oleh adanya gorong-gorong. Sementara di kiri jalan ada sejumlah urugan tanah untuk perbaikan yang juga dibiarkan begitu saja.
Kondisi jalan yang rusak juga mengganggu aktifitas siswa sekolah umum dan juga aktifitas Pondok Pesantren (Ponpes) As Sohwah pimpinan KH. Makdorul Amin. Banyak siswa juga santri yang kerepotan saat melintasi jalur “setengah hati” itu. Mereka harus ekstra hati-hati, terlebih saat hujan turun jalur tersebut menjadi licin dan berbahaya.
Rika Kartini, warga Dompyong Kulon mengeluhkan kondisi ini. “Awalnya saya sudah senang jalan rusak ini diperbaiki. Tapi sudah beberapa kali lewat kok masih begini saja, malah jadi lebih bahaya, kenapa tidak dituntaskan,” keluh wanita yang mengajar di PAUD itu. Ia tadinya mengira jalur tersebut menjadi kewenangan Pemdes setempat, tapi setelah diberi pemahaman oleh wartawan, Ia mengerti jalur tersebut kewenangan Pemdes, melainkan kewenangan Bina Marga Kab Cirebon.
“Ya saya tidak tau, kirain Jalan Desa. Tapi yang namanya warga mas, jelas pengan yang baik-baik yang enak-enak tanpa harus tahu itu wewenang siapa. Misalnya pas lewat ke sini jalannya mulus nyaman untuk dilalui, tidak gelap, ada penerangannya,” jelas dia.
Sementara itu, Kuwu Dompyong Kulon, Abdul Halim saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa perbaikan jalan tersebut dilakukan oleh Dinas PU Cirebon. “Perbaikan ini dilakukan oleh PU Kab Cirebon (Dinas Bina Marga-red). Tapi ini sudah hampir satu bulan ditinggal begini. Saya sebagai kuwu juga sudah capek menjawab pertanyaan warga. Tapi apa boleh buat, perbaikan jalan ini tidak boleh pakai dana desa, jadi kami hanya bisa menunggu,” terangnya. Untuk diketahui, jalur tersebut memang sudah rusak sejak bertahun-tahun lau dan tidak juga tersentuh perbaikan.
Kuwu berharap, dinas terkait bisa segera menuntaskan perbaikan jalan sepanjang 300 meter ini. “Perbaikannya sepanjang 300 meter sampai depan masjid. Untuk itu kami Pemdes Dompyong Kulon berharap dinas terkait bisa segera menuntaskannya, mengingat sudah masuk musim hujan, kalau dibiarkan seperti ini jelas membahayakan,” tegasnya.
Terkait adanya sebagian wilayah di Dompyong Kulon yang kurang penerangan, Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dishub Kab Cirebon. “Sudah ada koordinasi, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut lagi dari Dishub. Katanya kita akan dibantu Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 6 titik,” jelas Kuwu Halim. (jay/adi)

BAHAYA – Waspada saat melintas jalur ini, karena ada gorong-gorong menganga yang perbaikannya belum tuntas. (Foto: Adi)