CIREBON – Aliansi Rakyat Cirebon Anti Korupsi (Racak) mengangap ada yang memanfaatkan pengajuan anggaran di salah satu Kementerian yang ditujukan pada salah satu OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Ade Riyaman selaku Ketua Aliansi Racak tersebut mengatakan pada saat era kepala Badannya di pimpin oleh Sudarna pengajuan anggaran ke Kementerian tersebut mentok ditengah jalan dikarenakan mekanisme Provinsinya dilewat. Dan pada era Kusaeri pun sama gagal dikarenakan pensiun terlebih dahulu. Dan pada era sekarang kepala badannya Eman Sulaeman masih mengaharapkan anggaran dari kementerian tersebut.
“Dari pengajuan itu muncul angka-angka, dan sudah ditanggani oleh konsultan yakni inisial N, bahkan sampai per itemnya muncul anggaranya persatuannya,” kata Ade kepada wartawan di salah satu rumah makan di sekitaran Kota Sumber, Rabu (29/8/2018).
Dikatakan Ade, dalam pengajuan itu ada diantaranya perbaikan jalan, jembatan, irigasi, gedung dan lainnya. Pengajuan itu di akibatkan pada bencana banjir yang melanda Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu. “Saya berbicara begini atas dasar ada pengaduan dari masyarakat yang dijanjikan paket pekerjaan pada OPD itu senilai 4 miliar. Dan korban ini diminta memberikan uang pelicin sebesar Rp 50juta di era Kusaeri, namun hingga saat ini status paket itu tidak jelas,” ungkap Ade.
Diakui Ade, masalah ini kan masalah sensitif, karena ada yang masuk langsung ke pejabat, dan ada bukti kuitansinya 50 juta yang diterima oleh Kusaeri. Dengan dijanjikan proyek jalan, gedung, irigasi senilai 4 miliar. “Dan saat ini kita akan terus melakukan penelusuran untuk mencari korban-korban lainnya,” imbuhnya.
Dirinya menyikapi hal ini bahwa kejadian ini sudah kategori insden buruk, karena salah satu pejabat melakukan penipuan. Pihaknya pun tidak menuduh tapi memang ini ada faktanya dilapangan. “Gak boleh lah buka warung dalam toko, atau buka toko dalam warung. Kami akan kawal terus karena ini harus beres. Karena di kita ada kepolisian, kejaksaan, walaupun ini deliknya aduan, tapi kami yakini nanti juga ada temuan,” katanya.
Pihaknya selaku Aliasnsi Rakyat Cirebon Anti Korupsi, akan mengawal ini hingga tuntas. Bahkan parahnya lagi persoalan ini salah satu pelakunya membawa nama kepala daerah. “Rencananya besok kita akan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri Sumber terkait temuan ini,” tandasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, LSM Manggala Garuda putih, Sendi Eka Kurniawan selaku humasnya mengatakan pihaknya akan ikut mengawal sampai kasus ini tuntas. “Ini sudah mencederai Kabupaten Cirebon, ada transaksionalisme, maka barang tentu kami juga akan mengawal hingga tuntas,” katanya. (gfr)