Yosep DPR-RI Sorot Jebolnya Tanggul Saat Kunjungi Lokasi Banjir Ciledug

CIREBON – Anggota DPR RI Yoseph Umar Hadi, terjun langsung melihat kondisi korban banjir di wilayah Cirebon Timur di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Ciledug dan Kecmatan Pasaleman. Kala mendapat informasi banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cisanggarung, Ia langsung meninjau ke lokasi banjir, Selasa (27/2/2018).

“Dimana sumbernya Itu paling penting, agar tidak terulang lagi. Makanya kita langsung ke pertigaan Sungai Cisanggarung dan Cijangkelok.Ketika dilokasi, ternyata benar ada tanggul yang jebol. Makanya, berspekulasi ketika tidak jebol, banjir parah yang sempat terjadi, mungkin tidak akan dialami. Saya mencurigai, banjir ini terjadi karena adanya aktifitas orang yang berada ditanggul itu. Yang menyebabkan lemahnya tanggul,” kata Yoseph Umar Hadi,

Masih diakatakan Yoseph Umar Hadi, ditemukan adanya pembuatan batu bata. Bahkan dari informasi yang didapatkannya, bahan baku untuk membuatnya berasal dari kaki tanggul. Tentunya itu membuka pintu, masuknya air ke dalam. Kalau terus-terusan dilakukan dalam waktu lama, pada akhirnya membuat kondisi tanggul menjadi kritis dan lemah, oleh karena itu, kejadian ini menjadi pelajaran bersama, baik pemerintah desa, serta warga sekitar. “Kita harus saling mengingatkan. Karena tanggul itu untuk mengamankan keselamatan jiwa serta perkampungan yang berada disekitarnya,” ujarnya

Lanjut Yoseph , untuk usia tanggul sendiri, saat ini sudah mencapai 30 tahunan. Usia yang sudah lama. “Sudah cukup lama tanggul itu dibuat. Bahkan sudah mencapai 30 tahun, maka ketika saat ini bencananya sudah terjadi, langkah yang akan dilakukan kedepan, pihaknya akan menginventarisir terlebih dulu, dan mengumpulkan data. Termasuk ketika hendak melakukan normalisasi sungai. “Nanti kita fikirlah lebih lanjut, tapi sudah akan kita perhitungkan anggarannya,” imbuhnya.

Sementara Kepala BBWSCC Cimanuk Cisanggarung, Bob Lombogia mengatakan, untuk Sungai Cisanggarung belum pernah dilakukan normalisasi. Adapun normalisasi bisa dilakukan, disesuaikan seberapa besar sedimentasi dari tanah yang ada. “Tidak dibatasi oleh tahun. Namun bukan berarti melakukan normasilisasi setiap tahun juga. Untuk usulan anggaran akan dilakukan. Hanya untuk jumlah anggaran, belum bisa dipastikan, totalnya mencapai berapa. “Tahun ini kita usulkan. Untuk tanggul, teredekat kita usahakan buat,” pungkasnya. (crd)