Eks Pasien RSJ Cisarua Bandung Barat Penganiaya Pengasuh Ponpes

BANDUNG – Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto mengatakan pelaku penganiayaan terhadap terhadap KH Umar Basri (60 tahun), pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah, Kampung Sentiong, Desa Cicalengka, Kabupaten Bandung, pernah menjalani perawatan di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat.

Pelaku berinisial A pernah dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jawa Barat yang berada di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama 26 hari, mulai 26 Juni 2017. “Meski ada riwayat gangguan kejiwaan, nanti hakim yang akan memutuskan apakah kasus ini layak disidangkan atau tidak. Kan seperti itu KUHAP-nya,” kata Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto kepada para wartawan di RS Polri Sartika Asih, Bandung, Senin (29/1/2018).

Agung juga menjelaskan bahwa penyidik Polri juga mendatangi Rumah Sakit Jiwa Pemprov Jabar di Cisarua Bandung. Bahkan menurut pengakuan adik pelaku bernama H. Enjang warga Kadungora Garut, kakaknya tersebut (“A”. Red-) sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak usia 25 tahun.
Agung kemudian meluruskan fakta bahwa usia pelaku penganiayaan tersebut sudah berusia 63 tahun, bukan 50 atau 55 tahun seperti disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya. “Adiknya sudah berusia 60 tahun,” kata Agung.

Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menyebut pelaku berinisial A itu ditangkap beberapa jam kemudian di Musala Al- Fadhulah, Margahayu, Cicalengka. Musala tersebut, kata dia, berjarak dua kilometer dari lokasi penganiayaan. “Saat ditanya motifnya, si pelaku mengatakan senang aza. Spontan, “papar Kapolda.

Di sisi lain, menurut saksi di Masjid Al Hidayah yang enggan disebutkan namanya, pelaku menendang kotak kayu tempat azan. “Sambil mengatakan ieu mah pinerakaeun, nu di dieu mah pinerakaeun kabeh (ini mah neraka, yang di sini neraka semua,” kata saksi.

Dalam tindakan “kegilaannya”, pelaku mengekspresikan kalimat-kalimat yang pada pokoknya mengklaim bahwa korban dan pengikutnya pasti masuk neraka. (des)